Rusia Bikin Sistem Operasi Pesaing Android dan iOS

suporter cantik euro 2012
Sumber :
  • REUTERS/Jerzy Dudek
VIVA.co.id
Google: Pengguna Android Aman dari Quadrooter
- Pemerintah Rusia memutuskan akan mengembangkan sistem operasi
mobile
Nyaris Semiliar Ponsel Android Terancam Malware Baru
secara mandiri. Langkah itu menyusul terungkapnya borok penyadapan yang dilakukan pemerintah AS termasuk melalui sistem operasi utama.
Kuartal II 2016, Penjualan Ponsel Hanya Naik 1 Persen

Dikutip dari Phone Arena,
Selasa 19 Mei 2015, Menteri Komunikasi Rusia, Nikolai Nikiforov, mengumumkan hal itu setelah menggelar pertemuan dengan berbagai pelaku industri teknologi informasi di negaranya.


Pertemuan itu mendiskusikan langkah kemandirian Rusia dalam sistem operasi
mobile.
Pertemuan itu di antaranya dihadiri oleh Kepala Direksi Jolla, Antti Jolla Saarni, Direktur Teknologi Yandex, Gregory Bakunov, CEO Alt Linux, Alexei Smirnov.


Menurutnya Menteri Komunikasi Rusia, sistem operasi
mobile
baru Rusia akan dikembangkan dengan kerjasama bersama Jolla.


Jolla merupakan perusahaan yang membuat sistem operasi Salfish berbasis Linux. Perusahaan yang berbasis di Finlandia itu diketahui didirikan oleh mantan karyawan Nokia. Tapi dalam kepemilikan perusahaan, Rusia dan investor Tiongkok memiliki saham kepemilikan perusahaan.


Dalam postingannya di akun Twitter, Nikiforov menuliskan sistem operasi
mobile
baru itu adalah kerja bareng antara Finlandia, Tiongkok dan Rusia. Nikiforov berharap negara lain, seperti Brasil, India, Afrika Selatan bisa turut bergabung dalam proyek sistem operasi
mobile
alternaif tersebut.


Soal nama sistem operasi itu, Nikiforov menolak untuk mengungkapkannya. Tapi dia memberikan sedikit informasi, bahwa sistem operasi
mobile
itu akan tersedia sebagai produk yang terpisah, berbeda dengan implementasi pada versi Sailfish.


Sang menteri mengungkapkan sekitar 95 persen ponsel yang beredar di negerinya saat ini menjalankan sistem operasi impor yaitu Android dan iOS.


Dengan pengembangan sistem operasi
mobile
bikinan dalam negeri, ia berharap komposisi sistem operasi
mobile
bisa berubah. Diperkirakan pada 2025, sistem operasi
mobile
impor akan turun menjadi 50 persen. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya