Studi: Viagra Bisa Obati Malaria

Ilustrasi kondom.
Sumber :
  • yourtango.com
VIVA.co.id
Tenggak 35 Butir Viagra, Pria Ini Ereksi Lima Hari
- Viagra atau pil biru sepanjang ini dimanfaatkan untuk menambah vitalitas para pria. Tapi penggunaan pil biru itu bisa digunakan untuk kepentingan lain, menangkal datangnya malaria.

Suntik Viagra ke Organ Vital, Pria Ini Tak Berhenti Ereksi

Dikutip dari
Vaksin Malaria Yang Jadi Harapan Ternyata Kurang Ampuh
The Register, Senin 18 Mei 2015, di tangan Yayasan Bill & Melinda Gates, viagra dimanfaatkan untuk mengurangi potensi terkena malaria.


Peneliti yang bekerja pada yayasan ini memanfaatkan efek viagra yang mengeraskan sel darah merah untuk membunuh parasit malaria,
Plasmodium falciparum.


"Memblokir perpindahan
Plasmodium falciparum 
ke nyamuk telah dirancang sebagai strategi objektif pada agenda global untuk mengurangi malaria," tulis hasil riset ini pada
PLOS Pathogens.

Viagra dipakai untuk menginfeksi sel darah merah pada sumsum tulang belakang dan diluncurkan ke dalam aliran darah saat racun malaria itu tumbuh matang.


"Rilis ke dalam sirkulasi darah disertai dengan  GIE
(gametocyte-infected erythrocyte)
akan merusak bentuk yang memungkinkan melewati limpa," tulis paper tersebut.


Diketahui limpa merupakan bagian dari struktur kekebalan tubuh manusia. Limpa juga memberikan kontribusi untuk produksi dan penyimpanan sel darah sebagai bagian dari sistem peredaran darah.


Dalam uji coba, peneliti menemukan viagra mengubah mekanisme persinyalan sel tertentu, cyclic adenosine monophosphate (cAMP), yang membantu mengatur perubahan bentuk pada penis. Dikatakan viagra yang memblokir enzim untuk melemaskan sel darah pada penis dan kemudian mengubah menjad kaku atau ereksi.


Nah
begitu sel darah telah diinfeksi oleh viagra, maka gigitan nyamuk itu pada manusia yang telah terinfeksi akan menangkal parasit.


Selain malaria, penelitian menyebutkan viagra bisa mengobati penyakit seperti hipertensi dan kanker prostat. 


Uji coba viagra ini melibatkan Yayasan Bill & Melinda Gates dan Wellcome Trust, yang ikut menyumbang sebagian dana di Pasteur Institute, Prancis.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya