Begini Alat Kuno Pemacu Ereksi Penis

Sketsa perangkat pembantu ereksi
Sumber :
  • www.throb.gizmodo.com
VIVA.co.id
Unik, Baterai Berenergi Vitamin
- Problem disfungsi ereksi pada masa kini tak begitu susah untuk menemukan solusinya. Umumnya, para pria yang mengalami problem ini akan mengonsumsi viagra untuk memacu vitalitas.

Teknologi Baru yang Bikin Telemarketer Tak Cerewet Lagi

Tapi bagaimana, saat sebelum dtemukan obat semacam viagra? Ternyata, hampir seratus tahun lalu sudah ada cara untuk mengatasi problem disfungsi ereksi.
VIDEO: Area 404, Laboratorium Terlarang untuk Bos Facebook


Dikutip dari Gizmodo,
Jumat 15 Mei 2015, pada awal 1990-an, Kantor Paten Amerika Serikat telah menerima pengajuan paten sebuah perangkat yang membantu mengatasi problem ereksi.


Dalam dokumen paten, perangkat itu diajukan oleh pria New York, Bernard Scheinkman pada 1 Juli 1916, dengan judul paten
'Self retaining Splint'.
Kemudian, dua tahun berikutnya, 2 Juli 1918, paten akhirnya disetujui dengan nomor 1.270.880.


Perangkat solusi disfungsi ereksi ini memang memiliki desain yang terlihat agak rumit.


Dalam dokumen pengajuan paten, disebutkan perangkat ini bertujuan membantu pria dewasa yang impoten.


Paten tersebut menggambarkan perangkat terdiri dari empat bagian.


Menurut keterangan pada dokumen paten itu, pengguna akan menekan bagian B melawan tulang panggul dan ayunan penis pada poros karet yang diperkuat dengan kawat (bagian A).


Selanjutnya, pria akan menggulung penutup elastis pada bagian D sampai ke bawah menutupi semua batang penis.


Selanjutnya, bagian A akan 'mencengkeram' cincin (bagian C) sampai tepat di belakang kepala penis.


"Skenario itu akan menghindarkan penarikan yang tidak hati-hati,"
tulis dokumen tersebut.


Penemu perangkat ini, Scheinkman, mengklaim perangkat pembantu ereksi ini lebih efisien dan fungsinya lebih alami dibanding alat bantu seks lainnya yang tersedia pada masa itu.


Meski sudah dipatenkan, tapi tidak jelas apakah perangkat itu pernah diproduksi, atau tidak pada masa itu.



There Was No Viagra in 1918. But There Was This Penis Splint.





(asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya