250 Ribu Orang Minta 'Dilupakan' Google

Google mengakui kedaulatan Palestina
Sumber :
  • Google.ps
VIVA.co.id
Kata Google Soal Hapus Palestina dari Maps
- Setahun setelah aturan '
Right to be Forgotten
Brutal, Manajer Google Diperkosa Lalu Dibunuh
' resmi berlaku, banyak orang di Eropa meminta Google untuk menghapus konten terkait dengan nama mereka. Sayangnya, tidak semua orang bisa 'dilupakan' Google.
Riwayat Blunder Google, Hapus Palestina Sampai Area India

Tahun lalu, Google resmi diwajibkan oleh Komisi Eropa untuk memberikan kesempatan kepada warga yang meminta 'dihapus' dari Google Search. Salah satunya adalah warga Spanyol, Mario Costeja Gonzalez. Dia meminta Google menghapus namanya dalam pencarian terkait rumah di Catalonia tertanggal 1998. Rumah itu tidak lagi terkait dengannya.


Menurut data transparansi Google, seperti dikutip dari
IB Times UK
, Rabu 13 Mei 2015, sedikitnya ada 253 ribu permintaan, yang masuk ke Google untuk dihapus dalam hasil pencarian. Angka ini turun per harinya, dari 1.500 permintaan per hari menjadi hanya 500.


Setelah Komisi Eropa meresmikan aturan
Right to be Forgotten
, Google memang kebanjiran permintaan. Untuk itu, perusahaan internet raksasa itu langsung membuat formulir online yang bisa menampung permintaan warga Eropa untuk 'dilupakan'.


Google memang sempat kecewa dengan keputusan ini. Selain banyaknya permintaan, Google juga harus menyisihkan banyak waktunya untuk menelaah permintaan tersebut. Setidaknya, butuh waktu 56 hari bagi Google untuk memproses permintaan itu. Sekarang, waktu tersebut menurun menjadi hanya 16 hari.


Menurut data Reputation VIP, mereka mengirimkan 61.753 url ke Google sebagai data signifikan dan membantu Google menangani permintaan yang masuk. Perusahaan ini memiliki situs forget.me yang dipublikasi sejak Juni 2014, memungkinkan semua orang mempelajari cara untuk menggunakan aturan
Right to be Forgotten
.


Laporan Google mengklaim bahwa perusahaan Sergey Brin dan Larry Page ini telah menindaklanjuti 41,3 persen dari URL yang dikirimkan. Bahkan, sekitar 920 ribu URL, terkait 253 ribu permintaan yang masuk sedang di evaluasi.


"Dari 253 ribu permintaan, setidaknya ada 70 persen yang tidak lolos, alias ditolak Google untuk 'dilupakan. Namun, penolakan ini tidak sembarangan. Google pasti selalu memberikan alasan mengapa permintaan itu ditolak," tulis situs forget.me.


Dari banyaknya alasan dari permintaan yang ditolak Google, sekitar 26 persen menyatakan 'penolakan ini sangat terkait dengan aktivitas profesional Anda'. Alasan lainnya, adalah 'terkait dengan ketertarikan publik terhadap isu ini', dan karena 'keaslian sumber dari konten yang diminta untuk dihilangkan'.


Pendiri Wikipedia, yang juga dewan penasehat yang dibentuk Google untuk mengkonfrontir aturan ini, menyebut bahwa 'Right to be Forgotten' merupakan aturan yang aneh.


"Google adalah perusahaan swasta yang berada dalam posisi aneh, karena diminta menjadi wasit dalam sebuah sejarah," ujar Jimmy Wales. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya