- iStock
VIVA.co.id - Selama ini rekayasa genetik manusia merupakan hal yang tidak hanya sulit dilakukan, tapi juga menimbulkan banyak kontroversi. Namun, di Tiongkok, seorang ilmuwan mengklaim mampu merekayasa embrio manusia.
Ilmuwan itu berasal dari Sun Yat-sen University di Guangzhou. Dia telah mempublikasikan penelitiannya ini di jurnal Protein & Cell. Dalam paper penelitian yang dipimpin oleh Junjiu Huang ini menunjukkan jika seorang bayi bisa diciptakan berdasarkan gen yang diinginkan.
Tim peneliti itu mencoba untuk mengambil contoh gen penyebab β-thalassaemia, sebuah penyakit kelainan darah yang mematikan. Mereka menggunakan teknik editing garis kuman yang diketahui bernama CRISPR/Cas9. Teknologi ini bisa dengan tepat mengubah bagian target dari kode genetik.
Tidak seperti teknik penahan gen lainnya, sistem CRISPR menargetkan sumber materi gen yang secara permanen mematikan gen-gen pada tingkat DNA.
Potongan DNA yang dikenal dengan nama pecahan untaian ganda, bisa meniru dengan baik jenis mutasi yang muncul secara alami. Misalnya, setelah ada paparan kronik dari sinar matahari.
Tapi tidak seperti sinar ultraviolet yang bisa menghasilkan perubahan genetik, sistem CRISPR bisa menyebabkan mutasi pada lokasi tertentu di gen. Ketika mesin sel memperbaiki perpecahan DNA, secara tidak langsung dia juga memindahkan potongan kecil dari DNA. Dengan cara ini, peneliti bisa dengan tepat mematikan gen spesifik dalam genome.
Dalam penelitiannya, tim peneliti menyuntikkan sekitar 86 embrio dan kemudian menunggu selama dua hari agar teknik CRISPR bekerja.
Laman Nature melaporkan, Jumat 24 April 2015, dari banyaknya embrio, sekitar 71 bisa bertahan, 54 bisa diuji secara genetik. Uji coba itu juga menemukan ada 28 gen yang sukses dikawinkan meskipun hanya sedikit yang mengandung materi gen pindahan.
Dengan memodifikasi DNA pada embrio manusia, artinya akan banyak perubahan yang bisa dipindahkan ke generasi masa depan, melalui telur dan sperma. Penelitian ini sejatinya telah dilarang di beberapa negara, termasuk Inggris. Namun di Amerika dan Tiongkok masih membolehkannya.
Sejumlah ilmuwan di dunia juga dikabarkan sedang melakukan penelitian ini, mencari teknik yang baik untuk bisa memodifikasi gen pada embrio manusia.
Tercatat beberapa di antaranya adalah Xingxu Huang dari Shanghai Tech University, ahli genetik dari Harvard Medical School, Profesor George Church, atau Dr. Luhan Yang. (ase)