Dua Bank 'Raksasa' Suntik Dana ke Matahari Mall

Ilustrasi E-commerce
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id
Empat Alasan Bisnis E-Commerce RI Terbesar di Asia
- e-Commerce milik grup Lippo benar-benar ingin menjadi toko online terbesar di Indonesia. Mereka pun mendapatkan pendanaan dari beberapa bank besar multinasional.

E-Commerce 'Bonek' Berambisi Taklukkan Ibu Kota

Bank asing tersebut adalah Credit Suisse dan Bank of Amerika Merril Lynch dengan total pendanaan babak pertama sebesar US$200 juta. Sebagai Financial Advisor, grup Lippo juga menunjuk perusahaan manajemen investasi Rotschild untuk transaksi tersebut.
Pemain e-Commerce Taruh Harapan ke Kabinet Baru Jokowi


"Ini merupakan bukti dari minat positif para investor. Pendanaan sebesar US$200 juta itu akan digunakan untuk mengeksekusi strategi Mataharimall sehingga menjadi perusahaan dengan valuasi terbesar di Indonesia, mendominasi e-commerce di tanah air," ujar John Riady dari Grup Lippo, dalam keterangan resminya, Senin 20 April 2015.


Rekam jejak Lippo dalam membangun perusahaan terkemuka di berbagai sektor, seperti properti, ritel, jasa kesehatan dan televisi berbayar merupakan salah satu alasan Credit Suisse memberikan dukungannya. Selain itu, potensi masa depan e-Commerce di Indonesia juga merupakan hal yang menarik bagi Merril Lynch untuk menggelontorkan pendanaan bagi Matahari Mall.


"Hal ini didorong tiga tren, yaitu pertumbuhan ekonomi yang kuat, urbanisasi, dan adopsi teknologi yang cepat. Grup Lippo sudah berada di posisi yang baik untuk berada di garis depan dalam dinamika sektoral eCommerce yang menarik," ujar Chris Gammons, Head of Southeast Asia Investment Banking, Bank of America Merrill Lynch


Diketahui, awal tahun ini, Grup Lippo mengumumkan penanaman modal sebesar US$500 juta untuk menghasilkan perusahaan eCommerce dengan penjualan sebesar US$1 miliar – yang terbesar di Indonesia – dan akan menjadi Alibaba versi Indonesia.


Tim MatahariMall juga diperkuat dengan merekrut jajaran tech entrepreneur untuk memimpin perusahaan ini, termasuk CEO Hadi Wenas, Chairman Emirsyah Satar (mantan CEO Garuda Indonesia), dan Vice Chairman Rudy Ramawy (mantan Country Director Google Indonesia). (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya