Dikatakan Marketing Manager Baidu Indonesia, Iwan Setiawan, perusahaan saat ini telah memiliki beberapa cara untuk melakukan monetisasi. Hanya saja, yang menjadi kendala adalah proses transaksi pembayaran untuk melakukan pembelian di toko aplikasinya.
"Kami semua tahu, pembayaran masih menjadi isu yang besar di sini. Tidak seperti luar negeri, tren penggunaan kartu kredit masih minim di Indonesia. Kami mencari beberapa cara untuk mempermudah transaksi pengguna," ujar Iwan, ditemui di acara Echelon.ID di Jakarta, Rabu 15 April 2015.
Menurut Iwan, ada beberapa cara yang mereka bidik untuk dijadikan saluran pembayaran. Selain potong pulsa, cara lain adalah dengan menyediakan voucher fisik transaksi pembayaran.
"Potong pulsa, transfer bank, sampai voucher fisik, itu lagi kami jajaki. Sudah ada beberapa institusi yang kami dekati. Kalau voucher fisik, kami berencana bekerja sama dengan beberapa perusahaan ritel atau minimarket," ujar Iwan.
Sayangnya, Iwan enggan menyebutkan berapa target pendapatan Baidu dari Mobomarket, setelah monetisasi dimulai.
Dikatakannya, selain meningkatkan performa dan kemampuan mendapatkan pendapatan, mereka juga akan melakukan efisiensi distribusi. Salah satunya bekerja sama dengan para vendor ponsel, dan yang telah berjalan saat ini adalah dengan Evercoss.
"Untuk manufaktur handset, memang saat ini, yang baru bisa kami announce untuk Mobomarket adalah Evercoss. Tapi, untuk Baidu Browser, kami punya kerja sama dengan manufaktur lain," tutur Iwan.
Untuk mempermudah pengguna men-download, dan memberikan ruang kepada memori handset, Mobomarket membatasi ukuran aplikasi tidak lebih dari 3 Megabyte.
Saat ini, data Mobomarket memperlihatkan, ada sekitar 4 juta distribusi aplikasi per hari. Sejak berdiri sampai sekarang, total ada 680.000 aplikasi di Mobomarket dengan 361 juta download dari 3,13 juta pengguna aktif bulanan. Total basis pengguna Mobomarket mencapai 10 juta. (art)
Sumber :
VIVA.co.id
- Tahun ini, Baidu telah berencana untuk mulai memonetisasi produk-produknya. Salah satu yang cukup potensial adalah toko aplikasi besutannya, Mobomarket.
Baca Juga :
2015, Nilai Industri Mobile Game US$200 Juta
VIVA.co.id
7 April 2016
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
PT Neta Auto Indonesia siap menggebrak pameran Periklindo Vehicle Show, atau PEVS 2024 dengan meluncurkan mobil listrik terbarunya di kelas small SUV.
Benarkah Insecure Dosa? Begini Kata Habib Jafar
Sahijab
sekitar 1 bulan lalu
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Profil Bright Vachirawit, Aktor Ganteng Thailand yang Pacaran dengan Nene Pornnappan
IntipSeleb
15 menit lalu
Profil singkat Vachirawit Chivaaree alias Bright Vachirawit, aktor Thailand-Amerika pemeran series 2gether yang baru saja mengumumkan hubungannya dengan Nene Pornnappan..
Momen Ayu Ting Ting Bagi-bagi THR, Mohon Doa Agar Cepat Nikah
JagoDangdut
sekitar 1 jam lalu
Momen Ayu Ting Ting membagi-bagikan thr berhasil menarik perhatian netizen dalam unggahan akun tiktok. Dalam video tersebut, terlihat Ayu Ting Ting dan keluarga..
Selengkapnya
Isu Terkini