Ilmuwan Australia Temukan Hydrogel Pengganti Latex Kondom

Pameran kondom pada peringatan hari AIDS.
Sumber :
  • Reuters/Stringer
VIVA.co.id
'Banjir' Kondom di Kamp Atlet Olimpiade Brasil
- Bahan terbaru untuk pembuatan kondom telah ditemukan oleh para ilmuwan yang mendapatkan pendanaan dari pendiri Microsoft, Bill Gates. Kondom baru ini bisa dicampur dengan Viagra dan stimulasi elektrik dalam penggunaannya.

Polisi Pastikan Mainan Anak di Bekasi Bukan Kondom

Para ilmuwan yang berasal dari University of Wollongong Australia ini mendapatkan dana dari yayasan Bill and Melinda Gates. Mereka dipacu untuk mengembangkan alat kontrasepsi sebagai bagian dari kontes Grand Challenges Exploration yang menghasilkan kondom generasi masa depan.
Susu 'Kondom' Jajanan Anak Sekolah Ternyata Legal


Temuan itu dipimpin oleh ilmuwan bernama Robert Gorkin. Timnya menggunakan materi superkuat bernama hydrogel yang bisa direkayasa agar terlihat dan terasa seperti jaringan alami.


"Ide asli kami adalah hanya untuk membuktikan jika material lain bisa menggantikan latex. Materi yang kami gunakan ini memiliki pola yang sama dengan karet namun dengan kemasan yang lebih baik dan kami yakin ini bisa digunakan sebagai materi yang tepat untuk kondom," ujar Gorkin, seperti dikutip
IB Times UK
, Rabu 15 April 2015.


Dijelaskan Gorkin, Hydrogel juga memiliki keuntungan lebih dari latex, bahan yang kerap digunakan untuk produksi kondom. Pasalnya, hydrogel bisa menghantarkan obat seperti Viagra, dan juga bisa didaur ulang. Saat ini, Gorkin dan tim-nya mengklaim jika kondom buatannya itu bisa meningkatkan seksualitas seseorang untuk penggunaan secara reguler.


Saat ini, dia dan timnya sedang mencari cara untuk memproduksi, meloloskan ijin dari regulasi, bahkan memungkinkan adanya distribusi komersil ke pasar. Mereka menganggap jika kondom bisa menjadi alat penghalang penyebaran penyakit menular seksual.


"Ini merupakan tantangan tersendiri, khususnya di negara seperti Afrika dan Asia Tenggara. Kami akan mencoba berdialog dengan orang-orang di area itu untuk mengetahui aspek budaya dan sosial, yang bisa mendukung pengembangan prototipe dan produk tersebut," ujar Gorkin. (ren)![vivamore="
Baca Juga
:"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya