Symantec: 2014, 1 Juta Malware Tercipta Setiap Hari

Ilustrasi malware.
Sumber :
  • uk.reuters.com

VIVA.co.id - Kejahatan cyber semakin meningkat dari hari ke hari. Para kriminal di dunia maya semakin agresif dan cepat bertindak. Symantec menyebut karakteristik para kriminal cyber itu sebagai 'sulit diraih, cepat menyerang, simpan file untuk memeras dan pembuat kode paling berbahaya ketimbang sebelumnya'.

Hal ini diungkapkan dalam laporan terbaru dari Symantec bertajuk The 2015 Internet Security Threat Report. Banyak temuan baru terkait karakteristik dan aksi hacker di 2014, termasuk adanya 317 juta malware baru yang tercipta di tahun 2014, setara dengan satu juta malware per harinya.

"Para kriminal cyber itu semakin hari semakin canggih. Setiap mereka seperti termotivasi untuk bisa masuk dalam lingkaran kejahatan. Oleh karena itu kita harus bisa selangkah lebih maju untuk bisa melindungi informasi dan data, agar aman dan tidak menjadi target pemerasan hacker," ujar Director of Security Response di Symantec, Kevin Haley, seperti dikutip NBC News, Selasa, 14 April 2015.

Menurut Haley, aksi pemerasan yang dilakukan hacker terhadap data pengguna meningkat hingga 113 persen tahun 2014. Sedangkan pemerasan yang file-nya telah melalui tahapan enkripsi (Crypto-ransom) naik hingga 4.000 persen dan menjadi ancaman yang serius.

2013, pembobolan dan penyusupan sistem untuk mengambil data-data telah cukup menakutkan. Tahun ini, aksi itu naik 23 persen dibanding 2013. Dari sekian banyak serangan, 60 persen menargetkan perusahaan besar, sisanya adalah perusahaan kecil dan menengah.

Penyebaran phishing ternyata tidak terlalu sukses di 2013 sehingga peretasan dengan cara ini tidak lagi laku di 2014. Pengiriman email phishing turun 14 persen dan targetnya pun semakin sedikit, turun 20 persen.

Nyaris Semiliar Ponsel Android Terancam Malware Baru

Namun penyebaran phishing e-mail ke perusahaan besar naik 40 persen. Artinya, lima dari enam perusahaan besar di Amerika (yang memiliki karyawan lebih dari 2.500), kerap menjadi target phishing di 2014.

"Ada ancaman baru di 2014, dinamai update software 'trojanized'. Dengan serangan ini, hacker bisa menyembunyikan kode berbahaya di dalam software update, yang biasa digunakan oleh perusahaan. Ketika korban mengunduh dan meng-install pembaruan software itu, maka akan terinfeksi," ujar Haley.

![vivamore="
Ini Bukti Sistem Keamanan Informasi RI Lemah
Baca Juga :"]
Hati-hati, Pesan Teks Ini Bisa Matikan Ponsel Android Anda



[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya