Nokia Pamer Teknologi 40 Kali Lebih Cepat dari 4G

Ilustrasi Teknologi 5G.
Sumber :
  • www.v3.co.uk
VIVA.co.id
Menkominfo: Nasib 5G di Indonesia Belum Jelas
- Nokia Networks tampaknya tak mau tenggelam dalam kompetisi dunia telekomunikas dunia. Saat beberapa vendor teknologi menggelar teknologi 4G, perusahaan asal Finlandia ini belum lama ini memamerkan teknologi jaringan mobile generasi kelima atau 5G. Teknologi itu dipamerkan dalam pertemuan tingkat timggi di Boston, Amerika Serikat.

4G Belum Ramai, ZTE Agresif 'Jualan' 5G di Indonesia

Dilansir dari Daily Mail, Senin 13 April 2015, Nokia Networks sesumbar teknologi 5G besutannya bisa diadu dengan teknologi sejenis dari perusahaan lain.

Nokia Networks mengklaim teknologi 5G yang dikembangkan berkecepatan akses internet 10 Gb per detik. Kecepatan itu 40 kali lipat dari kecepatan 4G saat ini yang mencapai 42 Mbps.

Teknologi 5G Nokia Networks itu juga 10 kali lipat dari teknologi kabel Google, Google Fiber di Amerika Serikat dan seperempat lebih kencang dibandingkan teknologi serupa yang dipamerkan Samsung awal tahun ini. Teknologi 5G Samsung hanya memiliki puncak kecepatan akses 7,5 Gb per detik. 

"Di Nokia, kami berusaha memperluas potensi manusia dari dunia yang terhubung. Kecepatan jaringan seluler 5G 10 Gbps dengan latensi sangat rendah adalah kekuatan pendorong untuk masifnya pita lebar (broadband) mobile," kata Lauri Oksanen, Wakil Presiden Riset dan Teknologi Nokia Networks.

Untuk menghasilkan teknologi 5G, Nokia Networks menggandeng National Insturments (NI). Teknologi ini berjalan pada frekuensi 73 Ghz, yang sebelumnya tak pernah digunakan pada jaringan mobile.

Disebutkan panjang gelombang pada pita frekeunsi itu sekecil milimeter (mmW). Frekuensi ini telah digunakan oleh radio astronomi, radar pesawat dan pemindai keamanan di bandara.

Sejauh ini, rentang jaringan mobile berjalan pada 700 MHz dan 3500 Mhz, dengan kecepatan maksimal secara teori hanya 42 Mbps.

Penggunaan spektrum frekuensi baru itu disebutkan menjadi kunci masa depan jaringan 5G karena menawarkan zero latensi.

Meski menawarkan koneksi yang super cepat, tapi jaringan 5G butuh ekosistem yang kuat. Pertama dari sisi ketersediaan perangkat yang mendukung teknologi generasi kelima itu saat ini belum banyak. Saat ini rata-rata produk ponsel pintar tak bisa menerima sinyal dan panjang gelombang pada frekuensi tinggi.

Jaringan 5G juga bergantung pada banyak tiang telepon baru yang yang harus lebih tinggi, serta lebih pendek untuk menerima sinyal teknologi itu.

Sebelumnya, panjang gelombang yang digunakan uji coba 5G dianggap kurang cocok untuk jaringan mobile. Sebab panjang gelombang ini memiliki jarak terbatas, mudah terhalang oleh bangunan serta membutuhkan penerima sinyal khusus.

Nokia Networks tampaknya siap untuk bermain dalam teknologi 5G. Sebelumnya perusahaan ini telah menyelesaikan pengujian langsung teknologi High Speed Cell FACH.

Teknologi ini memungkinkan ponsel pintar bisa lebih efisien dalam menerima paket data. Ponsel bisa mengirim dan menerima data dalam jumlah yang lebih kecil. Dengan rekayasa ini, maka akan meningkatkan kecepatan browsing, menghemat energi dan waktu respon akses ponsel.

![vivamore="
Teknologi 5G Mungkin Baru Masuk Indonesia 2025
Baca Juga :"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya