- REUTERS/Dado Ruvic
VIVA.co.id - Seorang hacker asal Rusia menemukan kelemahan sistem di YouTube. Virus yang bersembunyi itu memungkinkan siapa saja bisa menghapus video apa pun di platform tersebut.
Peretas itu bernama Kamil Hismatullin. Dia menemukan virus itu sebagai upaya untuk memenangkan hadiah dari Google. Perusahaan iklan digital terbesar itu memang menjanjikan sejumlah uang bagi siapa saja yang bisa menemukan kelemahan pada platform yang dimilikinya.
Dilansir melalui Business Insider, Rabu 1 April 2015, Hismatulin menemukan cara yang bisa dengan mudah membuat sebuah video di YouTube menghilang.
Namun hal ini ternyata ditemukan secara tidak sengaja. Awalnya Hismatulin hanya ingin mencari kode untuk mengelola layanan live streaming. Ia juga berharap bisa menemukan kode yang menyediakan kemudahan bagi para pengguna Youtube untuk live streaming.
"Saya telah berjuang untuk membersihkan saluran Bieber di Youtube. Untungnya, tidak ada potensi virus itu dalam video-video Bieber," ujar Hismatulin.
Akhirnya, Hismatulin pun melaporkan isu kelemahan itu ke Google. Dalam hitungan jam, Google mengklaim telah memperbaiki bug itu. Dalam situs resmi Google, 1 April 2015, perusahaan memastikan bahwa 'penyakit' itu telah diagkat. Hismatulin pun mendapatkan US5.000 dari Google karena menemukan bug itu.
"Awalnya saya hanya ingin menemukan kode CSRF atau XSS namun kenyataan menemukan hal lain. Kelemahan ini bisa mengakibatkan bencana di YouTube dalam hitungan menit. Siapa saja bisa mengganggu Youtube dengan menghapus video dalam jumlah yang masif, dalam hitungan menit," papar Hismatulin, yang mengaku mengoprek Youtube selama tujuh jam untuk bug itu.
Google memang membolehkan siapa saja mengoprek platform yang mereka miliki untuk kepentingan keamanan pengguna. Bahkan tahun lalu, Google telah mengeluarkan total dana US$1,5 juta kepada para pemburu bug.
[/vivamore]
(ren)
