Pakai Siasat Ini, Penataan 4G 1800 MHz Lebih Irit

CEO XL, Hasnul Suhaimi dan Deputy CEO XL, Dian Siswarini
Sumber :
  • XL
VIVA.co.id
Demi 4G LTE, XL dan Indosat Ooredoo Saling Berbagi
- Seperti diketahui, saat ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sebagai regulator, bersama empat operator seluler sedang menata ulang spektrum frekuensi 1.800 MHz. Sebab, sebelumnya blok kanal frekuensi yang diisi oleh operator terpisah-pisah, sehingga perlu ditata. Penataan diperlukan sebelum digelarnya layanan 4G Long Term Evolution (LTE) tahap kedua.

Resmi, Telkomsel Selimuti Dua Kota Ini dengan 4G LTE

Untuk penataan spektrum frekuensi 1.800 MHz, diprediksikan akan menelan biaya total mencapai Rp1 triliun. Namun, estimasi biaya yang harus dirogoh oleh operator bisa ditekan hingga setengahnya.

"Kalau secara total biayanya Rp500 miliar dan khusus untuk XL sendiri alokasinya Rp100 miliar," ujar Wakil Presiden Direktur XL Axiata, Dian Siswarini, di kantornya, Senin malam, 30 Maret 2015.

Dian yang juga menjabat salah satu petinggi di Asosiasi Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) ini, menjelaskan penataan bisa lebih murah, bila keempat operator yang mengisi pita frekuensi 1.800 MHz, yaitu XL, Indosat, Telkomsel, dan Hutchinson 3 (Tri), setuju dengan menggunakan metode direct (langsung) dalam penataan frekuensinya.

"Baiknya menggunakan metode direct, kalau biaya penataannya lebih murah," ungkap Dian yang tak lama lagi akan menggantikan Hasnul Suhaimi sebagai Presiden Direktur XL yang baru.

Meski XL Axiata ingin menggunakan metode direct untuk dapat menekan angka biaya penataan, namun tak semua operator setuju dengan operator telekomunikasi yang identik dengan warna biru tersebut. Telkomsel misalnya, memilih untuk menggunakan jalur inderect (tidak langsung), karena operator plat merah ini khawatir dapat mengganggu 90 juta pelanggannya, saat dilakukan penataan.

Diketahui, XL ‎bisa lebih leluasa untuk bergerak di 1.800 MHz meski sama-sama memiliki lebar pita 22,5 MHz seperti Telkomsel. Itu karena dari sebelumnya cuma punya 7,5 MHz, kini operator itu punya tambahan 15 MHz yang notabene masih lowong sejak mengakuisisi Axis Telekomunikasi Indonesia.

Saat ini di pita frekuensi 1.800 MHz yang totalnya mempunyai lebar pita 75 MHz ini masih ditempati oleh total 180 juta pelanggan 2G yang masih aktif menggunakan frekuensi tersebut untuk layanan teleponi dasar dan pesan singkat SMS.

Dalam pemindahan kanal ini ada dua metode yang dibahas operator. Pertama, skenario pemindahan kanal bertahap per wilayah dengan cara swap frekuensi serempak (direct). Kedua, pemindahan kanal bertahap per wilayah dengan cara swap frekuensi tetapi disediakan kanal kosong untuk transisi (indirect).

![vivamore="
Hasrat Telkomsel Incar Dua Blok Kosong di 2,1 GHz
Baca Juga :"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya