Diblokir, Pengelola Situs Islam 'Geruduk' Kominfo

Ilustrasi website terlarang.
Sumber :
  • staztic.com
VIVA.co.id
NU: Ada Situs Radikal Menyamar Jadi Medianya NU
- Menyusul upaya pemblokiran 19 situs yang dianggap radikal, situs Islam tak tinggal diam. Hari ini, beberapa situs Islam akan mendatangi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk meminta klarifikasi seputar pemblokiran.

Situs Pendukung Teroris Diblokir Kominfo, Ini Daftarnya

"Kami minta penjelasan dan ajukan keberatan situs kami dikategorikan situs berbahaya," ujar Mahladi, Pemimpin Redaksi Hidayatullah.com, kepada VIVA.co.id, Senin malam, 30 Maret 2015.

Mahladi mengatakan akan ramai-ramai mendatangi Kominfo bersama situs lain yang dilabeli radikal oleh Kominfo.

"Mudah-mudahan kami bisa berkomunikasi dengan Kominfo dan syukur bisa ketemu dengan BNPT. Kami minta mereka tak tuduh ini dan itu tanpa memberikan kami kesempatan untuk menjelaskan," tutur dia.

Mahladi mempertanyakan pelabela radikal pemerintah pada situsnya. Untuk itu, fokus mendatangi Kominfo adalah untuk meminta klarifikasi soal kriteria radikal.

"Kami ingin penjelasan soal kriteria. Kami kurang tahu definisi radikal yang mana. Tunjukkan bagian mana yang dianggap radikal," kata dia.

Ia mengaku mendengar informasi dari pesan berantai pesan instan, Hidayatullah.com disebut radikal karena mengajak orang untuk bergabung dengan ISIS.

Padahal, kata Mahladi, situsnya justru mengkritik gerakan yang dilancarkan ISIS.

"Perihal di Suriah, itu kan banyak fitnah. Tak semua paham kondisi yang sebenarnya di sana. Jadi sangat tergesa-gesa untuk berbaiat untuk ISIS," katanya.

Sejauh ini, kata Mahladi, situsnya dan situs lain masih mengupayakan jalur diskusi untuk memprotes pemblokiran itu. "Belum ada rencana menggugat," tuturnya.

![vivamore="
Hacker dan Blogger Indonesia Serukan Perang Radikalisme
Baca Juga :"][/vivamore]
Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara

Menkominfo: Situs Radikalisme Meningkat

Situs radikalisme meningkat tajam sejak Desember 2015

img_title
VIVA.co.id
25 Januari 2016