- REUTERS/China Daily
VIVA.co.id - Astronot Amerika Serikat, Scott Kelly dan kosmonot (penjelajah kosmos) Rusia, Mikhail Kornienko, mendapat tugas dari Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA), untuk menjalankan misi selama satu tahun di luar angkasa, pada Jumat 27 Maret 2015.
Keduanya meluncur dari Baikonur Cosmodrome di Kazahkstan dan mendarat di Stasiun Luar Angkasa Internasional. Demikian dilansir BBC, Sabtu, 28 Maret 2015.
NASA mengatakan, pesawat ruang angkasa yang membawa kedua astronot dikabarkan berhasil mendarat dengan selamat. Rencananya, kedua astronot tersebut akan menghabiskan 350 hari di dalam orbit untuk membantu badan antariksa melakukan penelitian mengenai efek biomedis pada tubuh manusia jika terlalu lama berada di ruang angkasa.
Misi yang dilakukan kedua astronot ini dinilai NASA sangat berharga. Dengan adanya misi ini, NASA berencana untuk mengirim astronot dengan misi menuju Mars.
Menurut catatan NASA, astronot dengan misi satu tahun ini bukanlah astronot terlama yang menghabiskan waktunya di luar angkasa. Karena, rekor terlama masih dipegang oleh Valery Polyakov, seorang kosmonot Rusia yang mengorbit bumi dari Januari 1994 sampai Maret 1995 atau sekitar 438 hari berturut-turut.
“Dalam kurun waktu enam bulan di luar angkasa, astronot akan berpikir mereka akan pulang. Tapi setelah satu tahun di sana, mereka justru malah berpikir tidak akan kembali ke bumi,” ujar Scot Kelly sebelum melakukan tugasnya.
Para ilmuwan sebelumnya menyatakan, jika berada dalam waktu yang panjang di lingkungan gravitasi nol dapat memengaruhi penglihatan dan sistem kekebalan tubuh, serta dapat menyebabkan atrofi otot atau tulang keropos. Dengan program penelitian ini, nantinya peneliti kesehatan Kelly di luar angkasa akan dibandingkan dengan kembar identiknya, yaitu astronot Mark Kelly.
![vivamore="Baca Juga :"]
