Layanan Buruk, Bos Operator Seluler di Afrika Terancam Dibui

Seorang warga Afrika yang sedang menelepon
Sumber :
  • concentrate42b.wordpress.com
VIVA.co.id
Tim Pengawal Anies Pamitan usai Pilpres 2024 Berakhir
- Badan Perlindungan Konsumen Nigeria (CPC) mengancam menjebloskan para eksekutif operator seluler, jika tak mampu meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan.

Perasaan Shin Tae-yong Usai Timnas Indonesia U-23 Singkirkan Korea Selatan

CPC tengah gusar dengan tingkah operator seluler di negeri tersebut.  Sebab, semua operator gagal memenuhi standar uji jaminan kualitas minimum yang diselenggarakan otoritas komunikasi negeri Afrika tersebut.

Rendahnya kualitas layanan telekomunikasi operator seluler diakibatkan perusahaan tak mau membangun infrastruktur dan jaringan. Operator seluler di Nigeria, kata CPC, hanya mengejar pertumbuhan pelanggan dan terlibat perang harga dengan para kompetitor. Kompetisi itu sampai membuat mereka lupa kewajiban membangun jaringan dan infrastruktur.

"Untuk menegakkan hak-hak konsumen dan memastikan kepatuhan terhadap aturan CPC, kami akan menempuh stategi tuntutan pidana bisnis, untuk mencapai pemulihan yang memuaskan," kata Dupe Atoki, Direktur Jenderal CPC dikutip PC World, Jumat 27 Maret 2015. 

Atas situasi parah itu, pada tahun lalu, Komisi Komunikasi Nigeria (NCC) sempat melarang operator untuk menambah jumlah pelanggan mereka. Para operator diwajibkan untuk fokus meningkatkan layanan kepada pelanggan pada jaringan mereka.

Ancaman CPC tersebut, lantaran beberapa peringatan peningkatan jaringan tak digubris operator. Bahkan, ancaman denda berat juga tak mampu memperbaiki situasi layanan telekomunikasi di Nigeria.

Atoki mengatakan, saat ini, pengguna layanan seluler sering mendapatkan panggilan putus, atau drop call, penggilan dan teks yang tak diminta dan gangguan lainnya.

CPC, yang berada di bawah naungan Kementerian Federal Perdagangan dan Investasi, mengatakan kurangnya sanksi tegas dari otoritas membuat para operator tak memperhatikan konsumen.

Langkah keras Nigeria itu terhadao operator itu juga dilakukan negara lain di Afrika, seperti Zambia maupuan Tanzania.

Operator di Zambia sudah merasakan ancaman pemerintah setempat. Disebutkan Otoritas Teknologi dan Informasi Zambia (ZICTA) telah menyeret Airtel, MTN dan Zamtel ke pengadilan, karena gagal memenuhi standar minimum kualitas layanan.

Di negeri terakhir itu, operator bisa didenda US$3000 atas kualitas pelayanan yang buruk. Aturan Tanzania juga memungkinkan pengelola operator dibui setidaknya selama enam bulan penjara atas kegagalan jaringan tanpa penjelasan yang tepat. (asp)

![vivamore="Baca Juga :"]

Christian Bautista Bakal Tampil di Konser Westlife: The Hits Tour 2024

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya