Rabu, Hari Paling Berat Mengemudi di Jakarta

Pengendara terjebak kemacetan.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
Pengemudi Fortuner Arogan Bikin Geram Kolonel Pom Jeffri: Gayanya Melebihi Tentara
- Aplikasi navigasi sosial, Waze merilis data kemacetan yang terjadi di Jakarta selama tahun buku 2014. Ada beberapa temuan unik dari data yang dikumpulkan Waze.

Terjebak Banjir di Dubai, Atta Halilintar Tetap Kirim Doa untuk Sulawesi Utara

Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima VIVA.co.id, Kamis 26 Maret 2015, sepanjang tahun lalu, kecepatan rata-rata berkendara di Jakarta, berada di bawah 19 kilometer per jam. Angka ini, setara dengan kecepatan menjelajah pengendara sepeda santai.

Sementara itu, untuk akhir pekan, memang agak longgar, sehingga kecepatan berkendara naik menjadi 22 km per jam.

Dilihat dari sisi kesibukan berbasis hari, data Waze mencatat jumlah pengendara berkurang pada hari Selasa, meskipun hanya sekitar lima persen kurang dari rata-rata. Sedangkan hari Sabtu tercatat sebagai hari terpadat dalam sepekan, dengan sekitar 20 persen lebih pengendara berada di jalanan.

"Sedangkan hari Rabu dapat dikatakan menjadi hari terberat untuk para pengendara, karena memiliki waktu terpanjang untuk mengemudi (43 menit) dan rata-rata kecepatan yang paling lambat (kurang dari 18 km per jam)," tulis Waze dalam keterangannya.

Ramadan ideal untuk mengemudi

Waze mencatat pada tahun lalu, waktu yang lebih tepat mengemudi di Jakarta adalah saat bulan Ramadan. Sebab, pengukuran Waze menunjukkan, pada bulan puasa ini hanya 50 persen dari pengendara melaju pada hari pertama Ramadan, 29 Juni 2014, yang juga memiliki kecepatan 35 persen lebih cepat, meskipun berkendara lebih dari 10 persen lebih lama dari dua minggu sebelumnya.

"Sepanjang Ramadan, kecepatan benar-benar meningkat dengan rata-rata harian hampir 30 km per jam, jumlah pengendara per hari secara konsisten lebih rendah dan tanda penurunan," tulis Waze.

Data Waze menunjukkan, waktu Ramadan kemungkinan jadi waktu terbaik untuk berkendara sepanjang tahun. Sebuah studi, bahkan menunjukkan orang dewasa muslim adalah pengendara yang lebih baik selama bulan suci umat muslim itu.

Namun, saat Ramadan selesai, lalu lintas dan kemacetan kembali ke pola awal.

"Pada hari Ramadan berakhir, warga Jakarta melaju 145 persen lebih kilometer pada hari itu, sehingga menjadi hari yang paling banyak aktivitas berkendara di 2014," tulis Waze. (asp)

Baliho Ambruk Timpa Mobil di Parung Bingung, Arus Lalulintas Tersendat
![vivamore=" Baca Juga
:"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya