Blokir Situs ISIS Lebih Sulit dari Pornografi

Ilustrasi website terlarang.
Sumber :
  • staztic.com
VIVA.co.id
AJI Minta Pemblokiran 11 Situs Diuji Pengadilan
- Kementerian Komunikasi dan Informatika mengaku terus berupaya untuk membendung kehadiran ISIS, terutama dari dunia maya. Sayangnya, pergerakan ISIS di internet lebih sulit dideteksi ketimbang pornografi.

Pemerintah Kesulitan Atasi Website Bahrun Naim

"Karena kalau pornografi, itu kan komersial, bisnis. Jadi
Lembaga Sensor Film Tak Minta Netflix Diblokir
keyword- nya gampang. Kalau sudah ada X tiga kali atau kata yang berkaitan,
crawling keyword-
nya lebih mudah," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, usai seminar '4G dan
Rich Content
' di Balai Kartini, Jakarta, Selasa 24 Maret 2015.


Menurut Rudi, hal inilah yang membuat ISIS lebih sulit untuk dideteksi penyebarannya di dunia maya. Radikalisme atau terorisme, kata dia, bisa menggunakan nama situs yang bermacam-macam.


"Namanya bisa 'abrakadabra' atau apa, yang tidak berkaitan. Tapi di dalamnya, isinya berkaitan dengan terorisme dan radikalisme. Ini yang membuatnya beda," ujar Rudi.


Ketika ditanya upaya untuk berkoordinasi dengan YouTube sebagai penyedia layanan video massal, Menkominfo mengaku hal itu sudah dilakukan. Bahkan tidak membutuhkan surat atau proses khusus untuk bisa memerintahkan YouTube memblokir suatu konten terorisme macam ISIS.


"YouTube kan Google. Google kantornya ada di sini. Kalau ada apa-apa, ya tinggal ke situ saja. Kita sudah koordinasi kok. Contohnya kemarin, ada video soal anak ISIS, dalam hitungan jam sudah bisa hilang. Dibantu YouTube. Itu bagus, kok," jelas dia.


Seperti diketahui, ISIS memang sangat memanfaatkan media sosial dan dunia maya untuk menyebar paham terorisme mereka. (ase)![vivamore="
Baca Juga
:"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya