Ledakan Bintang Mampu Ciptakan 7.000 Bumi Baru

Ilustrasi ledakan bintang.
Sumber :
  • space.com

VIVA.co.id - Sebuah teori menyatakan jika semua yang terjadi di galaksi terbuat dari debu, sebuah peleburan dari debu kecil menjadi besar dan membentuk planet. Bahkan sebuah ledakan bintang dianggap mampu menciptakan ribuan bumi baru.

Selebriti ilmu kosmik, Neil deGrasse Tyson atau Carl Sagan percaya soal debu kosmik pembentuk planet. Sekarang, dengan melacak debu kosmik, ilmuwan menemukan bukti bahwa ledakan bintang, yang disebut Supernova, memicu kehidupan dalam material pembentuk galaksi. Supernova itulah yang menjadi masa depan bintang dan planet.

Ryan Lau, ilmuwan astronomi yang melakukan observasi langsung yang pertama kali terhadap debu kosmik. Penelitiannya telah dipublikasikan dalam jurnal Science. Dalam penelitiannya, Lau dan tim menggunakan perangkat Stratospheric Observatory for Infrared Astronomy (SOFIA) milik lembaga antariksa Amerika (NASA).

Dilansir melalui Washington Post, Selasa 24 Maret 2015, Lau menemukan jika debu kosmik merupakan bibit dari planet dan bintang yang mengisi alam semesta, membuat galaksi menjadi ramai. Sayangnya, ledakan bintang ini dilakukan dengan cara yang keras.

Menurut Lau, awan antarbintang yang berusia 10.000 tahun telah mempertahankan banyak debu yang diciptakan oleh Supernova. Sekitar 7 sampai 20 persen itu berpotensi menjadi calon bumi.

"Observasi kami menunjukkan jika awan yang dihasilkan oleh ledakan supernova 10.000 tahun lalu terdiri dari banyak debu yang bisa membuat 7.000 Bumi baru," ujar Lau.

Gelombang Gravitasi Ditemukan, Teori Einstein Terbukti

Dikatakanya, debu yang bertahan itu bebas untuk terbang kembali ke ruang antarbintang dan menyediakan materi untuk galaksi baru.

Dalam melakukan penelitian itu, SOFIA dibawa dengan menggunakan pesawat Boeing 747SP yang dimodifikasi.

"Untuk melakukan observasi, kami terbang dengan kekuatan 965 kilometer per jam di ketinggian 13.714 meter. Kami bisa mengambil gambar dari Supernova berusia 10.000 tahun itu, yang berlokasi 27.000 tahun cahaya dari pusat galaksi. Tidak ada perangkat pengamatan lain selain SOFIA yang bisa mendeteksi debu ini," kata Lau.

![vivamore="
Kejutan, Ditemukan Tata Surya Terbesar
Baca Juga :"]
Sepuluh Planet Paling Ekstrem di Galaksi

[/vivamore]
Pergerakan Bintang di Singapura

Peneliti: Semua Daerah Bisa Lihat Planet di Atas Kepala

Asal seluruh lampu dimatikan dari pukul 20.00 sampai 21.00

img_title
VIVA.co.id
6 Agustus 2016