Peneliti: Situs Stonehenge Adalah 'Panggung Mekah' Kuno

Ritual di Stonehenge
Sumber :
  • www.dailymail.co.uk/Historical Picture Archive CORBIS
VIVA.co.id
Unik, Pendaftaran Bakal Calon Bupati di Manggarai Serahkan Ayam Jago dan Tuak ke Panitia
- Teori seputar batu kuno berjajar terkenal, Stonehenge, kembali muncul. Situs megalitikum itu memang telah memicu perdebatan sengit tak berujuang selama berabad-abad.

Siap-Siap Baper, Nicholas Saputra Terjebak Cinta Segitiga dengan Aktris Filipina dan Aktor Korea

Teori terbaru menunjukkan situs lingkaran bersejarah itu sebenarnya adalah 'panggung Mekah kuno.' Menurut penelitian terbaru, batu berjajar itu terdapat platform kayu melingkar yang digunakan untuk ritual di atas tanah.

Julan Spalding, sejarawan yang juga mantan direktur beberapa museum terkemuka di Inggris mengatakan, platform kayu yang dmaksud tergolong luas. Namun sayangnya telah hilang. Padahal kayu yang dimaksud bisa menahan beban ratusan orang yang menjalani ritual. Teori yang disampaikan ini merupakan teori anyar dan tak pernah ada sebelumnya.

"Semua interpretasi sampai saat ini bisa saja salah. Kami telah melihat Stonehenge dengan cara yang salah yaitu dari bumi, yang sangat banyak sudut pandang abad ke-20. Kami belum berpikir tentang apa yang peritual pikirkan," kata Spalding.

Keyakinan peneliti atas adanya altar tinggi pada Stonehenge didasarkan pada pengamatan situs peradaban kuno lain di belahan dunia. Hampir semua situs menunjukkan pola yang mirip. Secara lokasi berada di dataran tinggi.

Mulai dari Firaun di Mesir, kaisar Tiongkok hingga Paus, kata Spalding menjalankan ritual suci tanpa menyentuh tanah.

Ia juga mengatakan monumen suci di Tiongkok, Peru maupun Turki di bangun pada area tinggi dengan pola melingkar.

Peritual saat itu, kata Spalding, mencapai altar raksasa dengan menaiki landai kayu melengkung atau tangga untuk bergerak menjalani ritual di atas.

"Misteri besar manusia purba yaitu kita semua berpikir dunia itu datar. Semua upacara keagamaan besar seperti haji di Mekah, selalu berakhir dengan gerakan melingkar, berputar-putar yang meniru bintang-bintang," ujar dia.

Namun teori yang disampaikan Spalding disambut skeptis oleh beberapa ilmuwan. Vincent Gaffney, peneliti utama Stonehenge Hidden Landscapes Project Universitas Bradford, Inggris.

Gaffney mengatakan pada situs batu itu jelas dirancang untuk dilihat dari tanah. Sedangkan Aubrey Burl, otoritas lingkaran batu prasejarah menilai perlu melihat bagian dalam situs untuk bisa menguak misteri Stonehenge.

"Mungkin ada sesuatu di dalamnya. Ada kemungkinan tentu saja. Sesuatu yang baru dan berharga tentang Stonehenge adalah layak untuk melihatnya ke dalam tapi dengan pertimbangan dan kehati-hatian," kata Burl.

![vivamore="
Tabrak dan Hendak Rampas Mobil, 6 Debt Collector Sadis Ditangkap Polres Labusel
Baca Juga :"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya