Negara Ini Baru Punya Wi-Fi Gratis Pertama Kali

Tanda fasilitas Wi-Fi gratis.
Sumber :
  • REUTERS
VIVA.co.id
Daftar Harga Pajero Sport Bekas dan Pajak Tahunannya
- Menikmati Wi-Fi publik secara gratis sudah hal yang umum di Indonesia. Tapi, bayangkan, negeri di kepulauan Karibia, Kuba, baru saja merilis Wi-Fi publik gratis pertama.

PKB Loyo Mau Gulirkan Hak Angket: Prabowo Sudah Keliling Partai

Akses internet publik di negeri komunis itu memang jadi barang yang mahal. Diketahui, untuk mengakses e-mail sekitar sejam, penduduk lokal harus menghabiskan gaji yang mereka dapatkan selama sepekan. Maka tak heran, munculnya Wi-Fi gratis pertama di ibukota Havana menjadi pencapaian bagi Kuba.

Dikutip dari The Verge, Senin 16 Maret 2015, belum lama ini pusat kebudayaan di Havana telah menggelar akses Wi-Fi publik gratis. Mengingat sangat langka, keterbatasan bandwidth, maka akses internet gratis itu diprioritaskan untuk sekolah dan bisnis.

Kecepatan akses Wi-Fi itu pun hanya 2 Mbps, berbeda dengan akses Wi-Fi rata-rata global dengan 3,9 Mbps. Namun, meski sangat kecil, kapasitas tersebut sangat berarti bagi warga Kuba, yang mana internet hanya dimiliki kalangan terbatas.

Penggelaran Wi-Fi publik gratis pertama ini berkat sokongan dari operator telekomuniasi negara, ETECSA. Sementara pusat kebudayaan itu didirikan oleh artis visual Kuba, Kcho, yang memiliki nama lengkap Alexis Leiva Machado.

Rencana rilis Wi-Fi publik pertama itu memang sudah disampaikan operator tersebut pada bulan lalu. ETECSA mengumumkan akan menggelar layanan Wi-Fi selanjutnya di Santiago de Cuba, kota kedua terbesar negeri itu.

Namun, untuk layanan Wi-Fi ini berbayar, yaitu US$4,5 per jam, biaya yang sangat selangit bagi warga Kuba yang memiliki penghasilan rata-rata US$20 per bulan.

"Itu memang mahal, tapi manfaatnya sangat besar. Saya punya sesuatu yang besar dan kuat, saya bisa berbagi dan saya melakukannya," ujar Kcho.
 
Sang artis, Kcho dilaporkan merogoh kocek US$900 per bulan untuk membayar koneksi internetnya.

Kcho mengatakan Wi-Fi paada pusat kebudayaan itu memang lemah pada saat tertentu karena puluhan warga menggunakan koneksi secara bersamaan. Namun, menurutnya, sinyal lemah itu lebih baik daripada tak ada apapun akses internet bagi warga.

Disebutkan pada bulan lalu, mantan pemimpin Kuba, Fidel Castro, muncul pada pembukaan pusat kebudayaan tersebut. (one)

6 Tanda Kamu Terkena DBD, Kenali Gejalanya Sejak Dini agar Tidak Makin Fatal
![vivamore=" Baca Juga
:"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya