Kamera Satelit Ini Mampu Deteksi Penyakit Kanker Kulit

Satelit Proba-V
Sumber :
  • www.redorbit.com/ESA
VIVA.co.id
Asia Tenggara Bisa Jadi Pemimpin Industri Kripto Dunia, Begini Penjelasannya
- Kamera satelit kini memungkinkan digunakan untuk memantau potensi perkembangan pertumbuhan penyakit.

Ratusan Karyawan PT PRLI Demo Lagi, Minta MA Lakukan Penggantian Majelis Hakim

Badan Antariksa Eropa (ESA) akhir pekan lalu mengumumkan kamera berkecepatan tinggi pada satelit Proba-V mampu dimanfaatkan untuk mendeteksi lebih awal penyakit seperti, kanker kulit.

Seperti dilansir Red Orbit, Senin 9 Maret 2015, kamera satelit ini pada awalnya dimanfaatkan untuk memerangi kelaparan di Afrika dengan memantau pertumbuhan vegetasi atau tumbuh-tumbuhan. Namun kini bakal diperluas penggunannya untuk memantau perkembangan penyakit.

Akronim V pada nama satelit itu berarti vegetasi. Artinya, penggunaan kamera memang awalnya dikhususkan untuk memantau pertumbuhan tanaman.

Disebutkan, kamera yang dibuat oleh perusahaan Belgia, Xenics, atas pesanan ESA, mampu melihat cahaya dalam kisaran gelombang pendek inframerah. Kamera ini juga memiliki bidang pandang luas dengan pembaharuan tiap 48 jam.

Namun, perusahaan pembuatnya tengah mengadaptasi teknologi pada kamera mereka untuk mampu membantu diagnosa penyakit kulit. Tahap diagnosa itu, kata perusahaan, bisa diaplikasikan dalam waktu dekat.

"Itu mungkin masih butuh beberapa tahun lagi, tapi sensor kami mulai membantu dokter mendiagnosa penyakit kulit dan menangkap diagnosa pada tahap yang lebih awal," jelas Koen van der Zanden, dari Xenics.

Selain itu, ESA menambahkan kemampuan kamera satelit ini juga mampu mendeteksi kecacatan pada panel surya. Jadi saat panel surya menyala, kamera bisa mengukur efisiensi panel dengan melihat bercak cahaya yang dipancarkan saat menyerap cahaya matahari.

"Ini adalah pertunjukkan yang sangat baik bagaimana investasi dalam program antariksa kami, yang mana bisa membantu industri Eropa dalam teknologi antariksa," kata dia.

Digambarkan, kamera Proba-V mampu menghasilkan bentang pencitraan gambar pada cakupan 2250 kilometer di daratan. Kualitas gambar hadir dengan sensor garis 3072 piksel. Dengan kemampuan itu, sensor kamera disebutkan bisa dengan cepat menangkap informasi pencitraan.

Selama ini sensor dari proba-V dimanfaatkan untuk memantau hujan hujan Amazon dan membantu petani Afrika memprediksi hasil panen. (ase)

Baca Juga
Ironi Perburuan Badak Jawa di Kawasan Konservasi Ujung Kulon, Cula Dijual Rp 280 Juta
:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya