- uk.reuters.com
CEO perusahaan keamanan mobile, Lookout, Kevin Mahaffey, mengatakan, situasi ancaman malware iOS tahun ini akan sama kondisinya dengan ancaman yang menginfeksi Android pada 2010. Diketahui, lima tahun lalu, malware signifikan Trojan yang disebut FakePlayer ditemukan. Kemudian, menyusul malware lain, DroidDream.
Seperti dilansir IBTimes, Kamis 5 Maret 2015, Mahaffey meyakini 2015 akan muncul gelombang baru serangan terhadap iOS dan serangan itu akan secara fundamental mengubah lanskap iOS.
"Orang jahil adalah aktor ekonomi yang rasional. Karena, Android lebih populer di dunia, mereka pertama kali menargetkan platform terbesar. Tapi, kriminal segera menyerang dua kali pada serangan dengan target iOS," tuturnya.
Menurut peneliti Lookout, kemampuan malware yang menyerang iOS bisa melakukan kemampuan sama dalam malware yang menyerang Android. Malware ini, kata peneliti, bisa mencuri uang, mengakses jaringan perusahaan, hingga mengawasi perangkat. Lookout juga tengah mendalami potensi malware itu bisa melakukan penipuan pada iOS.
Peneliti keamanan perusahaan itu memang memuji langkah Apple melibatkan tenaga manusia dalam mengulas setiap aplikasi yang akan dimunculkan pada App Store. Cara itu tak dilakukan oleh Google dalam menyeleksi aplikasi sebelum muncul di Play Store.
Namun demikian, peneliti Lookout menegaskan cara yang ditempuh Apple belumlah sempurna.
Selama ini, mitos yang diyakini iOS cukup ampuh dalam menghadapi malware dalam App Store. Namun, mitos itu dipertanyakan oleh peneliti keamanan menyusul keberhasilan peretas menyusup pada iPhone dan iPad pada tahun lalu.
Sebagaimana diketahui, November tahun lalu, peretas bisa menginfeksi malware ke perangkat mobile Apple, dengan Wirelurker. Malware ini bisa menyusup setelah sebelumnya menginfeksi Apple Mac. Setelah itu mereka bisa menginfeksi perangkat iOS lain.
Wirelurker dianggap sebagai cara baru malware menyerang dekstop dan platform mobile Apple. (art)
