Mahasiswa UNY Ciptakan Sepeda Listrik Gerobak

Sepeda Listrik Niaga (SLN) buatan mahasiswa UNY
Sumber :
  • Vivanews/Daru

VIVA.co.id - Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menciptakan inovasi baru, yakni sepeda yang dirancang khusus untuk pedagang dengan energi listrik sehingga ramah lingkungan. Sepeda yang diberi nama sepeda listrik niaga ini dilengkapi bak berukuran 100x90 cm dan tinggi 30 cm.

Begini Rupa Api Jenis Baru

Pembuatan sepeda niaga ini melibatkan mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin, Bagus Tri Sugiarto, Johan Ferdian, M.Klidah, dan Ali Murtadho serta mahasiswa dari jurusan Pendidikan Teknik Otomotif dan Elektro, Arif Nugroho dan Teguh Arifin. Ada juga Taufik Wisnu, mahasiswa Pascasarjana UNY dengan bimbingan dari dosen jurursan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY, Dr. Mujiyono dan Dr.Eng. Didik Nurdiyanto.

Salah satu mahasiswa, Bagus Tri Sugiarto atau sering disapa Bagus menjelaskan, sepeda listrik niaga ini merupakan salah satu proyek kerja sama antara Pusat Pemberdayaan IPTEK FT UNY (Pusdatek FT UNY) dengan Kemenristek RI. “Produksi sepeda ini bermula dari tawaran Kemenristek untuk memanfaatkan sebuah gardan dari Tiongkok yang tidak terpakai," ujar Bagus, Kamis, 5 Maret 2015.

Upaya Kloning Mammoth Sudah Masuk ke Tahap Awal

“Jadi mereka (Kemenristek) punya gardan dari Cina yang masih berada di bea cukai dan bingung mau dimanfaatkan untuk apa sehingga kemudian ditawarkan ke UNY untuk dijadikan sepeda niaga," ujar Bagus menambahkan.

Bagus dan tim langsung mengerjakan tawaran tersebut sesuai kompetensi mereka. Ada yang mengerjakan bodi, bak, kontrol sepeda hingga pembuatan transmisi. Selain mengusung konsep sepeda niaga, tim ini juga menitikberatkan pada kemampuan membawa muatan berat  di tempat yang sempit.

Ilmuwan: Virus Zombie Itu Nyata

Kapasitas muatan sepeda listrik ini mencapai 500kg dengan kecepatan maksimal 60km/jam. Baterai bertenaga 48 volt 32 Ah ini mampu bertahan sampai 60 km. Melihat besaran kapasitas tersebut, Bagus optimis sepeda itu mampu memberi kontribusi terhadap pedagang dari sisii transportasi.

“Saat ini, pengisian baterai masih menggunakan sistem manual, yaitu menggunakan charger laptop selama 3-4 jam. Namun, kami berencana mengembangkan sistem recharging supaya lebih efisien sehingga bisa dilakukan pengisian sembari sepeda digunakan," ujar Bagus menjelaskan.

Kendaraan ini ramah lingkungan karena menggunakan energi listrik serta dilengkapi sistem kontrol untuk maju dan mundur, layaknya mobil. Selain itu, ada pula transmisi dalam satu kendaraan. “Dalam satu kendaraaan bisa disetting kecepatan low (rendah) dan high (tinggi) dengan memindahkan tuas di samping jok," ucap Bagus.

Ke depan, tim ini ingin mengembangkan sepeda listrik mereka dengan daya tahan baterai yang lebih tinggi. Suspensi pada bagian depan juga akan diperkuat serta bak belakang yang naik turunnya masih manual akan dibuat otomatis.

Sepeda angkut ini pernah dikenalkan pada beberapa pedagang di pasar dan mendapat sambutan yang baik. Bahkan, para pedagang mendesak agar segera dikembangkan dan diproduksi massal. Satu unit sepeda listrik ini ditaksir berharga sekitar 25-30 juta. “Namun, kalau produksi massal, saya rasa harganya akan lebih murah." 

![vivamore="
Baca Juga
:"]



[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya