Ini Saran Menkominfo untuk Pesan Instan Buatan Lokal

Menkominfo Rudiantara mencoba aplikasi Imes
Sumber :
  • IMES

VIVA.co.id - Menjamurnya aplikasi pesan instan asing di Indonesia memberi tantangan tersendiri bagi pesan instan lokal.

Apple Serahkan US$50 Miliar ke Pengembang Aplikasi

Managing Director PT Gobsindo Utama, selaku pengembang Indonesia Messenger (IMES), Sonny J Tendean, yakin akan mendapatkan pengguna dari Indonesia dengan jumlah besar.

"Kami cukup optimis produk kami ini dapat berbicara di kancah persaingan media sosial di Indonesia. Karena selain mengusung konsep nasionalisme, Imes juga memiliki banyak keunggulan yang konsumen tidak dapatkan dari platform sejenis," kata Sonny saat peluncuran Imes di Jakarta, Rabu, 4 Maret 2015.

Petelur.ID, Aplikasi untuk Peternak Kelas Bawah

Ia mengatakan, Imes bisa mentranfer file hingga 250 MB. Bahkan, pembuatan grupnya bisa sampai 2.000 orang. Artinya, sebuah komunitas besar bisa berada dalam satu grup.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan, pengembang lokal memiliki potensi besar untuk berkembang. Ia mengatakan, untuk menjadi besar, yang harus dilakukan sebuah aplikasi pesan instan adalah memperbanyak basis pengguna. Bahkan jika memungkinkan, jumlah penggunanya harus mencapai 25 sampai 30 juta, untuk ukuran aplikasi pesan instan lokal.

Bukti Menggiurkannya Bisnis Aplikasi Mobile di Indonesia

“Pengembang lokal tak kalah dengan global. Istilahnya, pemain Over The Top (OTT) lokal jangan minder dengan global. OTT lokal itu punya kekuatan karena paling tahu budaya Indonesia, contohnya aplikasi Indonesia Messenger (IMES). Kalau dikelola benar, ini akan bisa bersaing dengan media sosial dari luar negeri, seperti BlackBerrry Messenger, Line, dan lainnya,” katanya.

Rudiantara mengatakan, jika sebuah aplikasi mampu meraih 20-30 juta pengguna maka sisi bisnis akan terus berlangsung dengan pertumbuhan positif. Alasannya, operator akan mulai mempertimbangkannya sebagai prioritasnya. Selain itu, akan banyak pemasukan dari iklan yang mengalir.

"Aplikasi perpesanan ini juga harus mampu mengembangkan industri kreatif. Saya bangga jika nanti ada aplikasi perpesanan lokal lainnya. Jangan merasa bersaing sesama Indonesia tetapi justru seharusnya saling memperkuat satu sama lain," kata dia.

Menkominfo juga menyampaikan, para penyedia layanan aplikasi sosial harus bisa bekerja sama dengan produsen ponsel sehingga layanannya dapat tersedia secara preloaded di ponsel tersebut.

“Produsen ponsel khususnya yang lokal harusnya bisa memberikan support kepada pengembang lokal agar aplikasinya bisa ada di ponselnya.”


![vivamore="Baca Juga :"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya