Sumber :
- iStock
VIVA.co.id
- Meski, industri e-Commerce di Indonesia masih tergolong belia, diperkirakan industri tersebut akan terus bergairah. Hal ini seiring dengan kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan kemudahan bertransaksi.
Indonesia sangat memungkinkan untuk menjadi pusat e-Commerce terbesar di Asia Tenggara. Cleosent Randing, founder PT. PasarPolis Indonesia mengungkapkan kalau masyarakat Indonesia ini memiliki karakter sama seperti negara-negara maju, seperti India.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
E-Commerce 'Bonek' Berambisi Taklukkan Ibu Kota
Indonesia sangat memungkinkan untuk menjadi pusat e-Commerce terbesar di Asia Tenggara. Cleosent Randing, founder PT. PasarPolis Indonesia mengungkapkan kalau masyarakat Indonesia ini memiliki karakter sama seperti negara-negara maju, seperti India.
Dia menggambarkan prediksi
online insurance sales
di India akan tumbuh cepat hingga 20 kali lipat dibanding 2013. Sedangan di 2020, bisnis online insurance di India akan mencapai US$3,2 miliar. Pasar India dianggap hampir sama dengan Indonesia sehingga perhitungan ini pun tidak akan jauh berbeda.
"Maka dari itu, dalam tiga sampai lima tahun ke depan, diprediksikan bahwa bisnis e-commerce ke seluruhan di Indonesia berkembang. Tahun ini, marketnya sangat besar, yakni mencapai US$16 miliar. Tahun 2018 meningkat mencapai US$30 miliar," ujar dia ditemui di Epicentrum Walk, Jakarta, Selasa, 3 Maret 2015.
Cleo menjelaskan, potensi tren belanja online di tanah air ini tumbuh karena masyarakat Indonesia selalu menginginkan sesuatu yang jauh dari ribet. Mereka juga menginginkan sesuatu hal yang mudah untuk dikerjakan.
"Sejak kami meluncurkan portal e-Commerce PasarPolis, dua minggu lalu, sudah ada 200 ribu transaksi untuk asuransi. Kalau bicara finansial, maka bisa tiga sampai empat kali lebih banyak," kata dia.
Untuk mengikuti potensi pertumbuhan e-Commerce tersebut, PasarPolis telah melakukan investasi sebesar US$1 juta untuk satu tahun ke depan.
"Untuk saat ini kita ingin growth dulu. Di 2018 kami menargetkan satu persen dari potensi e-commerce tersebut (yang sebesar US$30 miliar)," tekad dia.![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dia menggambarkan prediksi
