- www.nuclearsecrecy.com
VIVA.co.id - Bom nuklir telah menjadi momok bagi dunia. Bicara bom dengan ledakan dahsyat ini, ingatan terbawa pada Perang Dunia II tahun 1945, saat Amerika Serikat menjatuhkan bom nuklir dua kota Jepang, Hiroshima dan Nagasaki.
Bom nuklir itu akhirnya memaksa Negeri Matahari Terbit menyerah kepada sekutu. Akibat bom tersebut, kedua kota luluh lantak. Sejak itu, penggunaan nuklir memang makin mengkhawatirkan negara dunia dan menjadi isu sensitif hingga kini.
Lepas dari peristiwa kelam. Simulator bom nuklir kini dialihkan dalam sebuah peta interaktif digital. Situs nuclearsecrecy, mencoba mendemokan dahsyatnya ledakan bom nuklir.
Situs ini didirikan Ales Wellertein, sejarawan senjata nuklir yang bekerja untuk American Institute of Physics in College Park, Maryland, AS. Peta interaktif ini diciptakan pada Februari 2012.
Dalam setahun, peta ini makin populer. Pengguna internet tampaknya penasaran dengan efek bom nuklir. Juli 2013, Wellertein merilis versi upgrade NukeMap yaitu NukeMap2 dan NukeMap3D.
Dalam situsnya, platform ini dijelaskan sebagai simulator dampak senjata nuklir. Platform ini dituliskan untuk memvisualisasikan dan mengedukasi pengguna, sebesar apa dahsyatnya efek bom ini. Harapannya, nantinya orang akan mengerti bagaimana menolong orang yang terdampak ledakan.Â
Pengguna bisa melihat bagaimana simulasi meledakkan bom nuklir di area yang diinginkan. Selain nama kota, pada tools ini juga disediakan bobot bom nuklir yang ingin diledakkan. Bobot disediakan dalam satuan kiloton (kt).
Tools lain, pengguna bisa memilih efek dari bom nuklir. Ada empat pilihan efek yaitu airburst, surface, kasual, dan radioaktif.
Selanjutnya, setelah mengisi semua tools itu, pengguna tinggal tahap akhir, mengklik simulasi bom untuk diledakkan.
Begitu diledakkan, pada tampilan peta yang berbasis Google Maps akan menampilkan radius ledakan. Uniknya, simulasi ledakan ini juga akan menghasilkan perkiraan jumlah korban yang meninggal dan terluka.
Saat iseng mensimulasikan meledakkan bom nuklir Hiroshima dengan bobot 15 kiloton di Jakarta, hasilnya cukup mengejutkan. Jumlah korban yang diperkirakan meninggal yaitu 166.970 orang dan 379.820 orang terluka.
Hasil mengerikan lain, efek bola api mencapai radius 180 meter, efek arus angin kuat mencapai 340 meter, radius radiasi mencapai 1,2 km, dan radius panas melebar hingga 1,91 km. (art)
 ![vivamore = "Baca Juga :"]
[/vivamore]