Misi Khusus Rusia Tetap Berada di ISS

Astronot-astronot yang bekerja di International Space Station
Sumber :
  • nasa.gov

VIVA.co.id - Badan Antariksa Federal Rusia (Roscosmos) menyatakan akan tetap berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) hingga tahun 2024. Sebelumnya, Rusia sempat galau, terkait nasib mereka di ISS selama beberapa bulan.

Keputusan Rusia tetap berada di ISS, karena negeri Beruang Merah itu masih memiliki misi jangka panjang, yaitu mengirim manusia ke bulan.

"Kami memutuskan bahwa tujuan utama (untuk program) adalah dengan menggunakan ISS dalam mengembangkan program bulan kami di orbit rendah Bumi, sebelum pindah ke 'luar angkasa' lain," ujar Yury Koptev, Kepala Dewan Lembaga Ilmiah dan Teknis (STC) dikutip dari The Moscow Times, Jumat 27 Februari 2015.

Tempat luar angkasa lain yang dimaksud, yaitu Rusia ingin membangun stasiun luar angkasa nasional sekitar tahun 2024, atau 2025. Direncanakan, stasiun luar angkasa negara itu akan melayang di atas orbitan ISS saat ini.

Menurut Roscosmos, dengan adanya stasiun antariksa milik sendiri, negaranya bisa mempunyai akses independen, seperti mengembangkan teknologi antariksa baru untuk mengirim kosmonot, sebutan astronot Rusia, ke bulan pada 2030.

ISS versi Rusia ini nantinya secara teknis mampu melayani sebagai stasiun independen, di mana modul pada stasiun ruang angkasanya bisa ditambahkan.

Koptev dalam pernyataannya, mengungkapkan bahwa saat ini, belum ada keputusan akhir dalam rencana program luar angkasa Rusia.

"Detail studi dan keputusan akhir akan dibuat, setelah mendengar dari perusahaan industri luar angkasa pada pertemuannya dengan STC," ujar dia.

Pekerjaan STC ini bertepatan dengan dua proyek besar lainnya di sektor antariksa Rusia, yaitu transformasi Roscosmos menjadi perusahaan milik negera terbesar dan mengkaji ulang program Antarika Federal Rusia  2016-2025, sebuah dokumen komitmen pemerintah mendanai kegiatan luar angkasa.

Dijelaskan, hal itu memungkinkan adanya perubahan dana yang sesuai dengan tujuan Roscosmos dalam reformasi industri antariksa.

Diketahui, di bawah arahan Presiden Vladimir Putin, pendanaan program luar angkasa Rusia meningkat sebesar US$29 miliar pada akhir tahun lalu. Dana itu untuk mencakupi kegiatan antariksa Rusia hingga 2020. (asp)

Kejahatan dan Ide Penjara di Luar Angkasa

Baca juga:

Stephen Hawking Punya Misi Antariksa Baru

2017, Moon Express Buka Perjalanan Wisata ke Bulan

Mereka mengklaim telah mendapatan izin dari pemerintah federal.

img_title
VIVA.co.id
5 Agustus 2016