XL Sudah Tak Pakai SIM Card Gemalto

Suasana peluncuran layanan e-M2M milik XL Axiata dan Ericsson
Sumber :
  • XL Axiata
VIVA.co.id -
Menkominfo Larang Operator Telekomunikasi Baru
Gemalto, produsen SIM Card yang diduga diretasĀ  badan mata-mata Amerika, merupakan perusahaan kartu terbesar di dunia. SIM Card yang digunakan di Indonesia pun kabarnya berasal dari Gemalto.

Penyadapan Pelanggan Seluler, Menkominfo: Saya Belum Tahu

Hal ini diakui salah satu operator terbesar di Indonesia, XL Axiata. Namun kerja sama itu sudah lama tak diperpanjang. XL memastikan mereka tidak lagi menggunakan SIM Card dari Gemalto.
NSA Diduga Bobol Kartu SIM, Jaringan 3G Tak Terdampak


"Kami sudah lama tak gunakan Gemalto. Sudah lama kami bekerja sama dengan beberapa produsen SIM card lain, termasuk perusahaan lokal juga," ujar Deputy CEO XL Axiata, Dian Siswarini di Lombok, Kamis 26 Februari 2015.


Data yang dipaparkan XL, sebagian besar SIM card yang mereka gunakan berasal dari produsen asal Singapura, BlueFish. Beberapa produsen lokal juga mereka gandeng untuk suplai SIM card, salah satunya adalah CSL.


Namun begitu, kata Dian, tidak mudah untuk melakukan penyadapan terhadap SIM card yang digunakan operator telekomunikasi. Hal ini dikarenakan ada semacam kode etik yang telah disepakati.


"Sistemnya sangat rumit. Hanya beberapa pihak saja yang mengetahui 'kuncinya'. Lagipula ada semacam perjanjian yang mereka harus tanda tangani untuk menjaga kerahasiaan pengguna," kata Dian.


Diberitakan sebelumnya, NSA dan GCHQ dituding telah meretas enkripsi data, kemudian mencuri data para pemilik kartu SIM yang dimiliki oleh Gemalto. Kabar tersebut muncul ke permukaan setelah situs The Intercept merilis laporan dari mantan pekerja NSA, Edward Snowden.


Produsen kartu SIM terbesar di dunia itu membantah laporan tersebut meski mereka mengakui jika badan intelijen pemerintah AS mampu membobol enkripsi produk mereka, namun itu tidak akan berdampak pada jaringan 3G dan 4G.


Baca juga:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya