Begini Susahnya Hamil dan Melahirkan di Mars

Ilustrasi astronot.
Sumber :
  • 21stcentech.com

VIVA.co.id - Misi koloni Planet Mars yang digelar Mars One kini menyisakan 100 kandidat peserta. Salah satu peserta, yaitu Maggie Lieu, mahasiswa usia 24 tahun dari Universitas Birmingham, Inggris Raya, mengungkapkan keinginan unik.

Tak Dapat Izin, Bantuan Kemanusiaan RI untuk Gaza Diterjunkan AU Yordania

Kepada media, ia sempat mengutarakan keinginan menjadi orang pertama yang bisa melahirkan di Planet Merah itu.

Tapi keinginannya itu bakal membentur tembok tinggi. Para ahli menegaskan, tidak mudah untuk hamil, bahkan melahirkan pada lingkungan yang berbeda dengan bumi.

Melansir Forbes, Rabu 25 Februari 2015, Sheryl Bishop, psikolog sosial Universitas Texas Medical Branch, Galveston, AS mengingatkan
hamil di Mars sangatlah berat.

"Ada banyak efek mikrogravitasi yang bekerja pada janin dan kabar ini sangat tidak menjanjikan," jelas Bishop yang mendalami lingkungan ekstrim selama lebih dari 25 tahun.

Meskipun, ia yakin di masa depan manusia bisa berkembang biak di Mars, tetapi dalam jangka pendek, dia masih sanksi manusia bisa hamil secara lancar di planet tetangga bumi itu. Alasannya jelas, perkembangan kehamilan bakal terganggu efek gravitasi yang minim. Belum lagi susahnya, untuk melakukan pembuahan sel telur.

Untuk itu menurut Bishop, perlu ada aturan ketat bagi manusia yang berkoloni di Mars, agar tidak terjadi kontak yang mengakibatkan hamil. Ia berpendapat, perlu ada bank sperma dan sel telur khusus.

Kemudian, saat infrastruktur di Mars sudah siap dan tahapan untuk koloni sudah makin baik, barulah manusia diperbolehkan untuk hamil.

Proses hamil pun tak seperti di bumi. Bishop mengajukan kehamilan akan direkayasa dalam sebuah ruang khusus sebagai rahim buatan.

Sementara itu, problem lain adalah bagaimana status hukum bayi yang lahir di Mars, jika mereka kembali ke bumi.

Profesor hukum antariksa Universitas Nebrasca-Lincoln, AS, Dunk mengatakan sejauh ini wilayah Mars adalah wilayah bebas, bukan milik negara tertentu. Jadi, kata dia, selama berkoloni, manusia di Mars masih bisa memegang kewarganegaraan mereka masing-masng.

Dunk mengecualikan, jika kemudian manusia di Mars mendirikan negara secara mandiri.(asp)

Tenang Hadapi DBD! Menkes Pastikan RS Siap Tangani Pasien, Ini Imbauannya untuk Masyarakat



Baca juga:

Cara Sholat Hajat dan Doa Rasulullah SAW untuk Mengatasi Masalah

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya