Bandung, Target 4G LTE XL Selanjutnya

"Penataan frekuensi di 1800 Mhz membuat kita optimal menjalankan 4G. Apalagi akan ada KTT Asia Afrika dalam waktu dekat di Bandung, kami harap bisa mendukung event besar itu," ujar Direktur Service Management XL Axiata, Ongki Kurniawan, Rabu 25 Februari 2015.

Menurut Ongki, seraya menunggu penataan frekuensi di 1800 Mhz, XL melakukan peningkatan kapasitas dan jangkauan jaringan secara menyeluruh, baik radio, transmisi, maupun paket core dan internet. Di sisi radio, XL telah melakukan modernisasi perangkat Radio (Single RAN) untuk kemudahan implementasi perangkat 4G, serta memutakhirkan perangkat 2G eksisting (Re-Use) dengan (perangkat lunak) kapabilitas 4G.

Sementara itu untuk sisi transmisi, telah dilakukan peningkatan dan perluasan jaringan backbone fiber optik, perluasan jaringan transmisi akses dengan fiber optik dan radio kecepatan tinggi, serta modernisasi jaringan Core MPLS.

Terakhir, untuk packet core, dilakukan upgrade kapasitas packet core untuk mendukung peningkatan trafik hingga 2x lipat di tahun 2015, serta Pembangunan tambahan Data Center di Sumatera (Pekanbaru) untuk meningkatkan layanan data.

Saat ini jaringan XL melayani sekitar 59,6 juta pelanggan, diperkuat dengan lebih dari 52 ribu BTS (Base Transceiver Station, 2G/3G) juga jaringan backbone fiber opticsepanjang lebih dari 30 ribu km yang menghubungkan hampir semua pulau-pulau utama di Indonesia.

Jaringan fiber optik XL pun telah menghubungkan banyak pulau di wilayah Timur Indonesia. NTB, misalnya, yang telah diperkuat transmisi fiber optik mulai dari Lombok, Sumbawa ke Sulawesi, lalu ke Kalimantan, Surabaya dan Bali.

"93 persen pengguna seluler di Lombok adalah pelanggan XL. Infrastrukturnya sudah besar di sini. Jadi, suatu saat, tidak sulit bagi XL untuk mengadopsi LTE di sini karena infrastrukturnya sudah besar," ujar VP Project Management XL Axiata, Agus Simorangkir. (ren)