Ilmuwan: Tanah Arab di Masa Lalu Adalah 'Surga'

Ilustrasi padang pasir
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id - Peneliti University of Oxford, Inggris, mengungkapkan pada masa lalu tanah Arab pernah menjadi 'surga' bagi rumput dan hutan. Tanah yang kini berupa padang pasir dan berbukit, panas terik matahari serta sedikit air itu pada masa lalu ditumbuhi dengan padang rumput dan hutan teduh. Di masa lampau tanah semenanjung Arab juga kerap dilanda hujan deras.

Melansir BBC, Senin 23 Februari 2015, kesimpulan itu disampaikan setelah peneliti mempelajari dasar sungai kering di selatan sampai timur tanah Arab. Dalam penggalian, tim peneliti menemukan adanya bukti lima fase basah di pada dasar sungai di tanah Arab.

Temuan yang menganggap tanah Arab pernah subur dan hijau itu, kata peneliti, membantu menguatkan rute manusia modern bermigrasi dari Afrika atau dikenal dengan teori out of Africa. Disebutkan jika Arab pernah subur, maka menjadi logis, Arab sebagai titik migrasi manusia modern di masa lalu.

"Dibanding perkiraan sebelumnya, ada lebih banyak kesempatan baru bagi manusia untuk meninggalkan Afrika," ujar Ash Parton, penulis studi sekaligus peneliti University of Oxford.

Tim peneliti menyebutkan sekitar 23 ribu tahun lalu, tanah Arab masih dilanda musim hujan, sehingga tanaman dan hewan berkembang biak.

Parton yang mempelajari dasar situs sungai Al Sibetah di Selatan-Timur Arab menunjukkan adanya lumpur dan sedimen yang terlestarikan. Dalam pengukuran, elemen itu berusia 160 ribu tahun.

Sedangkan tahap basah terbaru terjadi sekitar 55 ribu tahun lalu. Rentang masa subur itu, kata peneliti, merupakan kesempatan bagi manusia untuk bergerak keluar dari Afrika menuju Asia.

Teori yang selama ini paling diterima yaitu manusia modern pada 60 ribu tahun lalu migrasi ke sepanjang garis pantai Arab dan ke Asia Selatan.

Sementara arkeolog lain, berkeyakinan migrasi jauh lebih awal, yakni pada 130 ribu tahun lalu.

"Kami memiliki bukti manusia berhasil memperluas keluar dari Afrika dan ke Timur tengah antara 130 ribu dan 90 ribu tahun lalu," kata Parton.

Keyakinan manusia modern pernah singgah di tanah subur Arab, ujar Parton, sesuai dengan data yang ia miliki.

"Rekaman lingkungan (Arab) yang saya miliki cocok dengan catatan arkeologi. Ada serangkaian gerakan manusia ke Arab," ucap dia.

Namun ide tahun tersebut, banyak disangsikan banyak orang. Sebab, mayoritas orang beranggapan pada masa itu tanah Arab berupa padang pasir.

Pembunuhan di Wonogiri Ternyata Motifnya Sakit Hati, Korban Tidak Boleh Balikan dengan Mantan

Baca juga:

Tak Lapor Surya Paloh, Waketum Nasdem Klaim Temui Prabowo Tanpa Wakili Partai

EVOS dan Pop Mie Rayakan 6 Tahun Kolaborasi

EVOS dan Pop Mie Rayakan 6 Tahun Kolaborasi, Perkuat Komitmen untuk Majukan Esport Indonesia

Evos raksasa esports Indonesia, dan Pop Mie, brand mie instan ternama, merayakan 6 tahun kolaborasi strategis mereka dalam memajukan industri esports Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024