Hawking: Bumi Tak Aman Lagi, Ayo Kirim Manusia ke Bulan

Stephen Hawking
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id - Astrofisikawan, Stephen Hawking mengatakan bahwa masa depan kehidupan manusia sangat tergantung pada kemampuannya untuk mengeksplorasi luar angkasa.

Menurutnya, saat ini keadaan Bumi sudah dianggap tidak aman lagi karena banyak yang menggunakan nuklir sebagai senjata untuk berperang. Ini dianggap akan menjadi akhir peradaban, termasuk umat manusia.

"Mengirim manusia ke bulan (mungkin) mengubah masa depan manusia dengan cara yang belum kita mengerti," ujar dia dikutip dari laman Daily Mail, Jumat, 20 Februari 2015.

Pernyataan tersebut merupakan jawaban dari sebuah pertanyaan oleh Adaeze Uyanwah yang memenangkan kompetisi blog dan video di Inggris. Ia mampu mengalahkan lebih dari 10.000 peserta internasional untuk memenangkan kompetisi dengan hadiah 'tamu kehormatan' kunjungan warga AS saat mengikuti tur London's Science Museum.

Pada saat itu, Uyanwah bertanya kepada Hawking, apa kekurangan manusia yang ingin ia ubah dan kebajikan seperti apa yang memungkinkan untuk 'menambal' kekurangan manusia.

Hawking lantas menjawab kalau kegagalan manusia yang ia ingin perbaiki adalah agresi. Pasalnya, kata dia, itu akan berdampak pada kelangsungan hidup umat manusia yang saat ini dianggapnya semakin serakah.

"Kualitas hidup yang ingin saya tingkatkan adalah empati. Ini membawa kita bersama dalam damai dan negara penuh kasih," kata pria berumur 73 tahun tersebut.

Ia melanjutkan, dengan mengeksplorasi luar angkasa, maka jaminan kelangsungan hidup umat manusia akan semakin pasti.

"Penjelajahan luar angkasa mungkin bukan salah satu pemecah masalah di Bumi, tetapi itu akan memberi kita perspektif baru secara lahiriah dan batiniah. Saya percaya bahwa masa depan ras manusia harus eksplorasi ruang angkasa, itu merupakan asuransi jiwa yang sangat penting," jelas Hawking.

Baca juga:

Kejahatan dan Ide Penjara di Luar Angkasa

Stephen Hawking Punya Misi Antariksa Baru

2017, Moon Express Buka Perjalanan Wisata ke Bulan

Mereka mengklaim telah mendapatan izin dari pemerintah federal.

img_title
VIVA.co.id
5 Agustus 2016