Begini Gambaran Hidup di Planet Mars

foto mars diambil dari kamera HiRISE
Sumber :
  • HiRISE

VIVA.co.id - Misi koloni ke Planet Mars kian mendekat. Badan Antariksa Nasional Amerika serikat (NASA) sampai badan antariksa swasta tertarik untuk mengeksplorasi dan mengirimkan awak ke Planet Merah tersebut.

Bahkan NASA dan Mars One, badan antariksa swasta asal Belanda sudah mencanangkan misi koloni ke Mars pada 2030-an.

Meski misi ke Mars tengah menyedot perhatian masyarakat pencinta antariksa, tapi hidup di planet tetangga Bumi itu tak mudah. Jelas, kondisi lingkungannya tak mirip dengan Bumi sehingga menjadi tantangan bagi pada astronaut yang mendarat di sana.

Melansir Space, Rabu, 18 Februari 2015, Ashwin Vasavada, Wakil Ilmuwan Mars Science Laboratory NASA, menyebutkan tantangan di Mars mulai dari musim, cuaca, kepadatan atmosfer.

2039, NASA Bisa Kirim Astronot ke Mars

Vasavada mengungkapkan ada perbedaan musim pada belahan planet bagian selatan dan utara dari Mars. Di belahan selatan, musim dingin jauh lebih ekstrim, demikian juga dengan musim panas.

Sedangkan di belahan utara, astronaut akan mengalami tujuh bulan musim semi, enam bulan musim panas, kurang dari lima bulan musim gugur dan sekitar empat bulan musim dingin.

Untuk diketahui durasi waktu di Mars lebih lama dibanding Bumi. Satu tahun di Mars sama dengan 1,88 tahun durasi di Bumi dan sehari di Mars lebih kurang dari 24 jam waktu Bumi.

Sementara suhu rata-rata di Mars yaitu -60 derajat celsius, dengan suhu musim dingin -126 derajat celsius di dekat kutub, 68 derajat celsius pada musim panas di dekat khatulistiwa Mars. Peneliti mencatat suhu bisa berubah secara dramatis dalam waktu satu minggu.

Vasavada mengatakan variasi suhu di Mars itu berdampak pada badai debu kuat, yang kadang menyelimuti seluruh planet selama berhari-hari. Ia menekankan, meski badai tak mengancam fisik astronaut, tapi badai tersebut bisa menyumbat instrumen elektronik bertenaga surya.

Kondisi atmosfer Mars juga sangat tipis, hanya satu persen dari kepadatan atmosfer Bumi. Jadi atmosfer hanya efektif membakar meteor yang lebih kecil dari kelereng. Namun Vasavada mengatakan meteor yang lebih besar jarang masuk ke Mars. Aktivitas vulkanik dan teknotik, juga tak perlu dikhawatirkan.

Salah satu ancaman yang perlu diwaspadai menurut Vasavada yaitu bahaya radiasi.

"Hal utama yang perlu dikhawatirkan astronaut yaitu radiasi dari luar angkasa," kata dia.

Sebab tak seperti di Bumi, Planet Mars tak memiliki medan magnet global dan atmosfer tebal yang bisa melindungi permukaan dari radiasi.

Vasavada juga menyoroti soal komunikasi antara Mars dan Bumi, yang butuh waktu. Hal ini menjadi sudah saat astronaut tengah menghadapi ancaman. Disebutkan pesan yang dikirim ke Bumi butuh waktu rata-rata 15 menit.

Nitrogen Ditemukan, Kehidupan Mars Dimulai

Keindahan Mars

Selain soal tantangan lingkungan, Vasavada mengatakan ada beberapa keindahan yang bisa dinikmati saat hidup di Mars.

Saat langit malam cerah, kata dia, langit Mars akan dipenuhi bintang-bintang. Jika beruntung, astronaut juga akan melihat dua bulan Mars, Deimos dan Phobos.

Saat siang hari, pemandangan langit Mars mayoritas akan tampil dengan warna oranye. Tampilan itu karena permukaan Mars berdebu. Saat Matahari terbenam dan tenggelam mirip dengan di Bumi. Vasavada menyebutkan daerah sekitar Matahari akan terlihat berwarna biru.

Astronaut juga bisa bertamasya dengan mengunjungi gunung berapi tertinggi di Tata Surya, Olympus Mons dengan tinggi 25 kilometer. Lokasi wisata lain yaitu Valles Marineris, lembah yang membentang setara dari Los Angeles sampai ke New York.

Baca juga:

Ilmuwan Akan Buktikan Mampu Ciptakan Oksigen di Mars



Poster SpaceX untuk tarik minat manusia ke Mars

SpaceX Bikin Poster Tarik Minat Manusia Tinggal di Mars

Poster-poster ini diposting di situs Flickr

img_title
VIVA.co.id
18 Mei 2015