Ini Empat Risiko Perusahaan Pengadopsi Cloud

Cloud Storage
Sumber :
  • ICT4U

VIVA.co.id - Layanan penyimpanan berbasis teknologi cloud atau dikenal dengan komputasi awan telah menjadi primadona bagi kalangan, khususnya perusahaan, untuk menyimpan data-datanya. Kebanyakan dari para pebisnis sudah mengetahui metrik Return on Investment (RoI) sebelum mengadopsi cloud.

Perusahaan perangkat lunak global, Oracle, dalam keterangannya kepada VIVA.co.id, Jumat, 13 Februari 2015, menjelaskan bahwa setiap perusahaan, khususnya untuk skala menengah perlu membentuk suatu dewan perencanaan untuk evaluasi risiko.

Ini Platform Kesehatan Praktis Berbasis Komputasi Awan

Dewan ini terdiri atas pelaku proses bisnis yang relevan, spesialis manajemen risiko, manajer koordinasi vendor, ahli hukum, dan anggota tim strategi perusahaan.

Di samping itu, harus ada kepala departemen TI dan strategi. Sebab, menurut Oracle, ada empat risiko yang perlu diperhatikan saat menggunakan komputasi awan.

"Pertama, akses ke data privat. Di dunia bisnis yang penuh persaingan sengit ini, perusahaan harus bisa lakukan apa pun untuk melindungi kerahasiaan dan ketersediaan datanya," ujar Shaun Han, Vice President Applications Oracle Corporation ASEAN.

Saat transisi ke cloud, harus bisa mengidentifikasi rencana yang mendetail dan memastikan kerahasiaan transaksi dan data master selama dan setelah migrasi berlangsung," ujar Han.

Kedua, kata Han, ketersediaan platform. Dewan yang dibentuk oleh enterprise bukan hanya departemen TI, namun bertanggung jawab untuk merumuskan rencana kelanjutan bisnis dan melaksanakannya, jika memang ketersediaan lingkungan cloud menjadi penting bagi operasi bisnis.

Kemudian yang ketiga, penyelarasan proses. Dampak dari penerapan cloud ini tergantung pada pemetaan proses bisnis yang sedang berlangsung dengan data dan interaksi pengguna yang mengalir di aplikasi. Infrastruktur komputasi awan memang membuat transisi itu lebih menantang, karena tidak ada kesempatan untuk mengkostumisasi aplikasi, selain beberapa personalisasi standar.

"Terakhir, dapat diterima oleh seluruh pegawai. Keberhasilan proyek TI apa pun bergantung pada bagaimana komunitas pengguna penerima penerapan aplikasi tersebut. Agar penerapannya berhasil, dewan sebaiknya memberikan pelatihan bertahap kepada calon pengguna yaitu para pegawainya," ungkap Han. (art)

Pasar Cloud RI Bergairah, Biznet Bentuk Usaha Patungan

Baca juga:

Perusahaan Cloud Ini Siap Bangun Server di Indonesia
Logo Indosat Ooredoo

Pakai Cloud, e-Government dan Kota Pintar Jadi Efektif

Dengan cloud, pemerintah hemat dalam hal investasi data center.

img_title
VIVA.co.id
6 April 2016