Menkominfo Akan Panggil Produsen 4G 'Cerewet'

Ilustrasi 4G LTE
Sumber :
  • cnmeonline.com

VIVA.co.id - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara akan memanggil produsen handset 4G Long Term Evolution (LTE) yang dianggapnya cerewet untuk terus mendorong, agar Indonesia menggelar layanan internet cepat tersebut.

Setelah layanan 4G LTE digelar oleh pemerintah sejak akhir tahun lalu, sekarang Rudiantara dengan percaya diri akan memanggil perusahaan tersebut untuk menaggih janjinya.

"Kami bersama Frangky Sibarani (Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal) memanggil yang cerewet itu yang mau jualan 4G di Indonesia, tetapi nggak jadi-jadi," ungkap Rudiantara dengan nada kesal, Kamis 12 Februari 2015.

Mengenai produsen handset 4G yang dimaksudnya, ia tak menyebutkan secara spesifik. Rudiantara hanya mengatakan bahwa ada perusahaan asing yang selama ini sering ragu-ragu investasi di Indonesia. "Kalian tahulah siapa," ujar dia.

Kemungkinan yang dimaksud oleh Rudiantara adalah Foxcoon Technology Group. Hal ini diperkuat, ketika disebut nama perusahaan tersebut, ia tak mengelaknya.

Foxconn merupakan sebuah perusahaan manufaktur pembuat komponen elektronik. Perusahaan yang berbasis di Taiwan itu dianggap ragu untuk investasi bisnisnya yang molor sejak 2012 lalu tanpa adanya kesepakatan.

"Minggu depan akan kami panggil. You serius? Kalau nggak serius, sudah sorry," tegas Rudiantara.

Ponsel 4G di Bawah Rp1 Juta Diluncurkan

Seluruh Indonesia bisa nikmati 4G

Rudiantara menegaskan bahwa teknologi 4G LTE akan bisa dinikmati oleh seluruh wilayah di Indonesia pada akhir 2015. Keinginan tersebut dapat dicapai, agar internet tidak lelet lagi yang melalui dua cara, yaitu fixed broadband dan mobile broadband.

Namun, untuk fixed broadband itu, kata dia, prosesnya cukup lama dan mahal biayanya, maka dari itu Rudiantara terus menggenjot di sektor mobile.

"Jadi, solusi yang paling cepat adalah mobile broadband. Di 900 MHz sudah tahun kemarin. Tahun ini, kita push di band 1.800 MHz tapi harus refarming (relokasi) dulu, karena pada saat dulu tidak memikirkan ada 4G yg harus continues, berkesinambungan, berdekatan. Walau sifatnya cluster (1.800 MHz) belum seluruh Indonesia, tetapi saya berharap akhir tahun bisa diseluruh indonesia di 1.800 MHz," kata dia.

Sementara itu, untuk pada spektrum 2,1 GHz, disampaikan pria yang akrab disapa RA ini, menuturkan kalau frekuensi tersebut akan menjadi fokus di tahun berikutnya.

"2,1 GHz kita akan bicara semester kedua nanti, sehingga implementasinya di tahun 2016, karena ada dua blok yang masih kosong belum digunakan. Yang minta sih banyak, kita lihat saja nanti," kata dia.

Sedangkan di bandwith 2,3 GHz masih kosong 30 MHz, sehingga perlu diisi terlebih dahulu juga. "Di 2,3 GHz itu lebih kompleks lagi, nanti belakangan. Untuk 4G-nya sudah diisi oleh Bolt dan Smartfren, tetapi sisanya 30 MHz masih kosong," jelasnya. (asp)

Menkominfo: Apple Mau Jualan di Indonesia Harus Bangun R&D

Baca juga:

Ada Isu Perang Tarif 4G, KPPU Panggil Operator

 Presiden Director dan Chief Executive Officer (CEO) Indosat Ooredoo, Alexander Rusli (kiri)

Perlombaan Layanan 4G, Ini Pemenangnya

Speedtest.net acapkali menjadi acuan dalam hal kecepatan internet.

img_title
VIVA.co.id
2 April 2016