RFID dan NFC Jadi Pintu Masuk Peretasan Kartu Kredit

Ilustrasi Transaksi Kartu Kredit
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id - Radio-frequency identification (RFID) dan Near Field Communication (NFC) ternyata menjadi alat yang cukup ampuh dalam mencuri data-data kartu kredit. Seorang ahli keamanan memastikan hal ini.

Ahli keamanan dari Chicago TrustWave, David Bryan membocorkan cara para penjahat menggali data perbankan milik individu. Menurut dia, seperti dikutip melalui Daily Mail, Kamis 12 Februari 2015, teknologi yang digunakan sejatinya tidak terlalu canggih dan tak membutuhkan keahlian komputer.

"Mereka hanya mempersenjatai diri dengan teknologi bersensor jarak jauh. Bahkan, tidak perlu menyentuh kartu kredit target. Penjahat hanya butuh berdiri sekitar 15 sentimeter dekat target. Dengan menggunakan pembaca RFID, mereka bisa mendapatkan informasi kartu kredit target dalam hitungan menit. Kami menamakannya digital skimming," ujar Bryan.

Teknologi ini, kata Bryan, menggunakan RFID dengan frekuensi tinggi di 13,56 MHz untuk berkomunikasi dengan kartu dan alat pembaca. "Perangkat ini kemudian terhubung dengan komputer atau smartphone yang terinstal aplikasi RFID," jelasnya.

Dijelaskannya, jka aplikasi, atau pembaca RFID berada di jarak yang mencukupi, perangkat itu bisa menangkap sinyal nirkabel yang ditransmisikan ketika kartu digesek ke mesin EDC. Informasi itulah nanti yang akan muncul ke mesin yang bisa membuat replika kartu kredit.

Perusahaan keamanan komputer, Norton, memprediksi bahwa tahun ini ada sekitar 70 persen kartu kredit yang rentan dibobol. Perangkat yang digunakan penjahat bia membaca banyak platform RFID, mulai MiFare, EMV, dan tipe lainnya.

"RFID tipe itu berfungsi dengan melibatkan sistem NFC. Kartu kredit merupakan sistem pembayaran yang statis dan tidak pernah kadaluarsa. Kartu pembayaran berbasis RFID harus didukung dengan perangkat mobile yang bisa menghasilkan nomor kartu pembayaran sekali pakai untuk transaksi tertentu," kata Bryan.

Bahayanya, tambahnya, data pengguna kartu pembayaran RFID bisa dicuri kapan saja, bahkan di kerumunan, dengan orang banyak yang berdesakan.

Punya Banyak Kartu Kredit Ternyata Ada Untungnya

Cara Pencegahan

Menurut President of the Electronic Privacy Information Center (Epic), Marc Rotenberg, tiga kode di belakang kartu bisa mencegah kartu kredit disalahgunakan. Kode ini tidak bisa dibaca oleh perangkat itu. Kartu palsu biasanya dibuat tanpa tiga digit kode itu.

Selain itu, untuk mencegah pembacaan data dari jauh, pengguna kartu kredit bisa menggunakan kertas timah untuk memblokir sinyal RFID.

Menurut Komisi Perdagangan Federal Amerika, pencurian identitas tidak naik terlalu tinggi dalam beberapa tahun terakhir. Sejak 2008, kenaikannya mencapai 21 persen. (asp)

Baca juga:

Empat Langkah Cerdas Melunasi Utang Kartu Kredit

5 Mitos yang Buat Orang Tak Ingin Pakai Kartu Kredit

Mengajukan Kredit Elektronik

Kiat Penting Sebelum Ajukan Kredit Elektronik

Pastikan pihak keluarga mengetahui hal ini.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016