Ini Warga Pelosok Pertama yang Bakal Cicipi Internet Satelit

Salah satu satelit milik AS, SBIRS.
Sumber :
  • www.lockheedmartin.com

VIVA.co.id - Jika Anda berpikir negara maju tak memilki problem akses internet di semua wilayahnya, barangkali anggapan itu harus diralat.

Negeri seperti Inggris pun masih belum sepenuhnya sempurna untuk menyediakan akses internet cepat ke seluruh wilayah. Di negeri Ratu Elizabeth ini, lima persen wilayah pedesaannya belum mendapatkan akses internet.

Penyedia layanan fiber optik Inggris disebutkan tak mau menyalurkan akses ke wilayah desa terpencil. Pertimbangannya jelas soal bisnis, wilayah desa tak potensial untuk pengembangan internet mereka.

Namun, pemerintah dan otoritas Inggris tak tinggal diam dengan kenyataan tersebut.

Setelah mendapat tekanan dari anggota parlemen, pemerintah kemudian menyiapkan akses internet cepat ke pelosok desa dengan memanfaatkan internet satelit.

Melansir Telegraph, Senin 9 Februari 2015, dengan lima persen desa belum tersambung internet, anggota parlemen menegaskan warga desa tersebut terancam menjadi 'masyarakat kelas dua'. Setidaknya total 850 ribu orang di desa Inggris itu kini tak bisa mengakses internet, walau dengan akses stadnar 2 Mbps. 

Pemerintah, melalui Meneteri Kebudayaan Junior, Ed Vaisey berjanji warga pelosok desa segera mendapatkan layanan internet melalui satelit.

"Layanan internet satelit ini akan menjadi yang pertama kalinya dilakukan untuk pengguna di Inggris dengan harga yang terjangkau," jelas Vaisey.

Vaisey menegaskan pemerintah tetap berkomitmen untuk menghadirkan layanan internet super cepat, yang mana merupakan investasi bagi publik.

Sebelumnya, rencana pemerintah menggelar program interenet cepat ke seluruh negeri, dikritik parlemen. Sebab program itu hanya menjangkau 95 persen warga saja.

Anggota parlemen menyarankan agar pemerintah menyediakan rumah tangga pedesaan tersebut dengan voucher, yang bisa mendapatkan internet satelit.

"Internet cepat adalah penggunaan publik yang penting untuk sehari-hari. Anak sekolah tak bisa mengerjakan PR, orang tak bisa bayar pajak, orang tak bisa nonton film (tanpa internet)," kata Anne McIntosh, Ketua Panitia Urusan Lingkungan, Makanan dan Pedesaan parlemen Inggris.

McIntosh menegaskan internet cepat adalah hak dasar dan untuk itu penting bagi semua warga tanpa terkecuali.

"Internet adalah (milik) kaum kaya dan kaum tak berpunya," tegas dia.
 
Baca juga:

2020, Tiga Miliar Orang di Bumi Terancam Masih Offline
Danny Januar

Daftar Tiga Desa Jadi Percobaan Internet Terpadu

Tiga desa itu akan dikawal oleh startup

img_title
VIVA.co.id
2 Agustus 2016