Peretas Anonymous: ISIS Adalah Virus

Topeng khas grup peretas terbesar di dunia, Anonymous [foto ilustrasi]
Sumber :
  • digitaltrends.com

VIVA.co.id - Kelopok Peretas anonymous menyatakan serius untuk memerangi kelompok teroris ISIS.

Setelah mengobarkan perang kepada ISIS pada bulan lalu, dengan melumpuhkan salah satu situs teroris ansar alhaqq.net, saat ini kelompok peretas itu kembali menebar ancaman kepada ISIS.

Melansir Betanews, Senin 9 Februari 2015, dalam sebuah video, anonymous menegaskan semua kalangan bakal bersatu melawan ISIS, agar mereka makin tak memiliki ruang di platform online.

"Semua ras, negara, agama, etnis termasuk Muslim, Kristen, Yahudi, hacker, cracker, hacktivis, phisher, agen, mata-mata atau bahkan tetangga rumah bakal melawan," ujar suara anonymous dalam video YouTube.

Anonymous juga mengingatkan teroris yang menyebut dirinya sebagai Negara Islam, ISIS itu tegas bukanlah seorang muslim.

"Kami akan memburu Anda, mengambil situs, akun, email dan mengekspose Anda," kata anonymous mengancam.

Anonymous bertekad ISIS dan sekutunya tak akan memiliki ruang pada platform digital dan online lagi.

"Kami akan memperlakukan seperti virus dan kami adalah penyembuh (antivirus). Kami adalah pemilik internet," kata anonymous.

Seperti tak ingin kalah garangnya dengan eksekusi yang dilakukan pasukan ISIS, anonymous juga menegaskan tiada ampun untuk ISIS.

"Kami adalah anonymous, kami pasukan dan kami tidak akan mengampuni, jangan berharap itu," jelas anonymous.

Ini Bukti Sistem Keamanan Informasi RI Lemah

Lihat videonya pada tautan ini.

Selain di Youtube, anonymous juga siap berperang dengan melumpuhkan akun Twitter dan Facebook yang terkait ISIS.

Dalam postingan di situs Pastebin, anonymous menampilkan daftar panjang akun Twitter dan Facebook sasaran. Perang ini diberi tajuk #OpISIS.

Baca juga:

Cegah Cyber Crime, Pekerja IT BEI Bakal Disertifikasi



l

Kantor Yahoo di AS

Hacker Jajakan 200 Juta Akun Pengguna Yahoo

Dijual di dark web seharga 3 bitcoins.

img_title
VIVA.co.id
4 Agustus 2016