Jawaban Misteri Nasib Awak Kapal Batavia Abad 17

Ilustrasi kapal Batavia
Sumber :
  • nfsa.gov.au

VIVA.co.id - Sebuah kuburan massal yang berada di lepas pantai sebelah barat Australia memberikan pandangan baru terkait nasib awak kapal Batavia yang karam di abad 17. Ternyata para awak kapal itu dibunuh secara massal empat abad lalu.

Dalam kuburan yang berlokasi di Pulau Beacon itu ditemukan 11 tengkorak milik penumpang kapal yang masih berusia remaja. Dua bola senapan juga ditemukan dekat jasad mereka.

"Ini adalah penguburan manusia pertama yang ditemukan dan belum terjamah penyelidikan arkeologi. Di sini merupakan kesempatan besar untuk bisa merekonstruksi peristiwa seputar kematian ratusan orang di kapal tersebut," ujar Dr. Daniel Franklin dari UWA Centre for Forensic Science, seperti dikutip dari IB Times UK, Kamis 5 Februari 2015.

Detail dari rekonstruksi ini secara tidak langsung diharapkan dapat memberikan pencerahan terhadap waktu dan kehidupan para pelaut yang ada di kapal Batavia. Selain itu, bisa digambarkan bagaimana mereka bisa tewas.

Dipaparkan Franklin, kapal Batavia milik Dutch East India ini sedang dalam perjalanan membawa emas dan perak untuk ditukar dengan rempah-rempah ke Jawa. Saat karam di Morning Reef pada 1629, di dalamnya terdapat sekitar 300 penumpang, termasuk anak-anak dan wanita.

Diketahui, 40 orang tenggelam sedangkan sisanya bisa bertahan ke menuju pantai dengan berenang ke dekat Pulau Beacon. Sayangnya, nasib beberapa orang tidak beruntung. Mereka terlibat cekcok dan saling berkhianat untuk mendapatkan cadangan makanan yang ada.

"Lebih dari setengah awak kapal bisa bertahan karena mengkhianati satu sama lain. Awalnya diperkirakan semua orang meninggal di laut, namun ternyata mereka meninggal di pantai itu dan kebanyakan jasadnya dibuang ke laut dan sebagian lagi dikubur. Buktinya ada kuburan kuno di wilayah ini," papar arkeolog UWA, Profesor Alistair Paterson.

Dipercaya jika sang kapten berhasil selamat dan membentuk kelompok kecil untuk mencari bantuan ke Jawa. Sayangnya, sebagian dari kelompok tersebut mulai membuat aksi pembunuhan dan perkosaan.

Sejatinya, kuburan massal ini ditemukan di Pulau Beacon pada 1999. Namun, untuk memulai penelitian, arkeolog harus menunggu sekitar 15 tahun karena ada gubuk tua milik nelayan yang ada di atas kuburan tersebut. Arkeolog harus menunggu gubuk itu dipindah untuk menyisir petunjuk yang tersembunyi.

Dalam sejarahnya di Indonesia, diyakini jika kapal Batavia kandas menerjang karang di gugusan pulau karang di lepas pantai Australia Barat pada 4 Juni 1629, menenggelamkan 341 awak yang terdiri atas pelaut, prajurit, pedagang VOC, anak dan wanita. Kapal itu berangkat dari Pelabuhan Texel, Belanda, pada 28 Oktober 1628, untuk memulai pelayaran perdananya menuju Batavia, atau sekarang Jakarta. (art)

Arkeolog: Kemungkinan Indonesia Punya Banyak Lukisan Gua

Baca Juga:

Batu Bata Kuno Diduga Peninggalan Majapahit Ditemukan Warga

Terungkap, Situs Karanganyar Adalah Pusat Kerajaan Sriwijaya
Arca Singa Berusia 1000 Tahun Ditemukan Terkubur di Malang

Arca Singa Berusia 1.000 Tahun Ditemukan Terkubur di Malang

Arca itu diperkirakan peninggalan masa kerajaan Kanjuruhan di abad 10.

img_title
VIVA.co.id
8 Juni 2015