Inggris Kaji RUU Bolehkan Bayi Punya DNA 3 Orang Tua

Ilustrasi Ibu hamil
Sumber :
  • inmagine.com
VIVA.co.id -
Pengeluaran Hemat untuk Ibu Hamil
Melahirkan bayi dengan tiga DNA berbeda akan semakin mungkin dilakukan seiring dengan undang-undang baru yang akan diresmikan di Inggris. Jika disahkan, ilmuwan bisa menciptakan embrio dengan DNA dari dua orang ibu dan satu ayah.

Peran Penting Suami Saat Istri Hamil

Undang-undang tersebut sedang diperdebatkan di parlemen Inggris dalam beberapa hari terakhir. Kabar terakhir menyebutkan legislatif di Majelis Rendah telah menyetujui aturan ini dengan hasil voting 382 orang setuju. Namun sebelum diterapkan, dibutuhkan persetujuan dari Majelis Tinggi.
Tips Menghindari Stres bagi Ibu Hamil


"Ini merupakan langkah berani yang diambil oleh parlemen. Kami mempertimbangkannya dengan masak. Untuk keluarga yang terdampak, kami harap ini bisa menjadi cahaya di ujung lorong yang gelap," kata Menteri Kesehatan Masyarakat, Jane Ellison,  dilansir melalui LA Times, Rabu 4 Februari 2015,


Jika tahun ini disahkan, maka anak pertama yang diciptakan dengan tiga DNA ini akan terlahir pada 2016 nanti. Rekayasa ini dilakukan sebagai upaya untuk mencegah penyakit fatal diwariskan ke anak-anak. Sayangnya, tidak semua ilmuwan setuju dengan hal ini.


"Kami percaya, Majelis Rendah telah membuat kesalahan dan kami harap konsekuensinya tidak mengerikan. Kami berharap ilmuwan, penentu kebijakan dan lainnya akan bergabung dengan kita untuk menyebarkan komitmen melupakan upaya untuk mengubah sifat dan nasib anak-anak masa depan dan generasi mendatang," ujar Marcy Darnovsky, executive director of the California-based Center for Genetics and Society.


Peneliti Inggris memang telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menyempurnakan teknik yang dikembangkan di University of Newcastle. Teknik bayi tiga DNA ini diyakini bisa mencegah penyakit yang diwariskan dari mutasi DNA mitokondrial, sebuah materi genetik yang diturunkan dari ibu ke anak yang mengendalikan sumber energi dari sel.


Diperkirakan ada lebih dari 5.000 orang yang terpengaruh oleh penyakit mitokondrial ini, yang bisa menyebabkan lemah otot, serangan tiba-tiba, demensia, kebutaan, ritme jantung yang abnormal, dan permasalahan serius lainnya. Beberapa penyakit mitokondrial lain bisa mengakibatkan penyakit yang fatal.


Proses penyuntikan 3 DNA ini akan dimulai dengan pemilihan sel telur dari ibu donor yang sehat. DNA mitokondrial ibu donor tersebut akan dipertahankan namun tidak dengan DNA nuklirnya. DNA nuklir merupakan informasi genetik yang disimpan dalam 23 pasang kromosom. DNA Nuklir itu akan ditukar dengan milik ibu inti. Kemudian, telur hibrida (campuran DNA ibu donor dan ibu inti) akan bergabung dengan sperma dan disuntikkan ke rahim ibu inti, mirip dengan prosedur in vitro fertilization (IVF).


Di Amerika, teknik IVF yang berbeda pernah dilakukan terhadap seorang anak dengan DNA dari tiga orang di tahun 2000. Sayangnya, proses itu dihentikan karena masalah keamanan dan etika.


Perdana Menteri David Cameron mendukung aturan baru ini. Menurutnya, hal ini tidak dimaksudkan untuk bermain-main dengan tuhan, hanya memberikan kesepatan kepada orang tua untuk bisa memiliki bayi yang sehat tanpa harus khawatir dengan penyakit warisan.


Gereja Katolik Roma tidak menyetujui hal ini. Menurut Pendeta John Sherrinngton, embrio manusia adalah potensi kehidupan manusia yang baru yang harus dihormati dan dijaga sejak dalam penciptaannya.


BACA JUGA:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya