Lindungi Kulit Bisa dengan Aplikasi Proteksi Matahari

Tabir surya.
Sumber :
  • iStockphoto

VIVA.co.id - Sinar matahari tak selamanya bagus untuk kesehatan kulit. Makanya, kadang beberapa orang menhindari paparan sinar dengan menggunakan tabir surya. Cara konvensional lainnya, orang sering mengenakan pakaian dan topi lebar untuk melindungi kulit mereka.

Apple Serahkan US$50 Miliar ke Pengembang Aplikasi

Tapi kini, jika ingin hal yang baru, Anda bisa menggunakan aplikasi mobile, Solar Cell, untuk melindungi kulit dari risiko kanker kulit. Apa bisa?

Cara kerja aplikasi mobile ini memang berbeda dengan perlindungan dengan cara konvensional tersebut.

Meski tidak dikenakan pada tubuh manusia, aplikasi mobile bisa melindungi pengguna dengan menginformasikan perilaku paparan sinar matahari. Aplikasi akan memberikan saran kapan sebaiknya Anda terpapar sinar surya, kapan sebaiknya berlindung dari paparan, melansir Live Science, Jumat 30 Januari 2015.

Petelur.ID, Aplikasi untuk Peternak Kelas Bawah

David Buller, Direktur Riset Klein Buendel, pusat perawatan kanker di Golden, Colorado mengatakan aplikasi ini sudah diuji dengan menggandeng Institut Kanker Nasional AS (NCI).

Ini merupakan salah satu nilai lebih dari aplikasi Solar Cell. Sebab, kebanyakan aplikasi kesehatan lain hadir tanpa melalui pengujian ilmiah sebelumnya.

Nilai tambah lainnya, Solar Cell menawarkan personaliasi perlindungan matahari berbasis prakiraan real time ultraviolet. Prediksi ini juga mempertimbangkan warna kulit.

Nah, Solar Cell ini sudah diuji selama dua kali, dan hasilnya cukup efektif.

Pada percobaan pertama, peneliti melibatkan 604 responden, yang mana 454 di antaraya melengkapi pra dan paska survei terkait perilaku perlindungan matahari masing-masing.

Sekitar setengah responden ditugaskan mengunduh dan menggunakan aplikasi Solar Cell, sedangkan separuh lainnya tidak diminta mengunduh.

Dari 305 orang pengunduh dan pengguna aplikasi, hanya 125 responden yang benar-benar menggunakan aplikasi.

Pengguna makin sadar

Bukti Menggiurkannya Bisnis Aplikasi Mobile di Indonesia

Hasil studi pertama, menunjukkan responden yang menggunakan aplikasi lebih sadar dengan perilaku sinar matahari. Responden ini lebih banyak terlibat dalam perlindungan sinar matahari, misalnya memakai pakaian pelindung, atau sebentar di bawah sinar, setelah mendapat informasi dari aplikasi.

Hal ini, jauh berbeda dengan responden yang tak menggunakan aplikasi, kesadaran mereka masih kecil.

Menariknya, peneliti menemukan responden pemaka aplikasi justru makin berkurang menggunakan tabir surya.

Studi kedua juga dilakukan dengan pola yang mirip. Peneliti melibatkan 74 dari 96 responden untuk menggunakan aplikasi.

Hasilnya, juga mirip dengan studi pertama. Responden pengguna aplikasi lebih sadar, mereka lebih sering mengenakan topi lebar pada tengah hari dibanding responden yang tak menggunakan aplikasi.

Studi ini telah diterbitkan di Jurnal JAMA Dermatology. Peneliti menekankan, aplikasi bisa membantu mengedukasi masyarakat. 

Aplikasi Solar Cell, saat ini masih dalam tahap pengembangan. Versi lengkapnya bakal tersedia pada musim semi, Maret-Juni tahun ini. Untuk saat ini, pengguna bisa mendapatkan aplikasi gratis versi dasar, sunZapp, yang tersedia untuk platfrom Android, atau iOS. (asp)

Baca juga:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya