Infeksi Malware Bedep di Situs Porno Populer Kian Masif

Ilustrasi malware Android
Sumber :
  • Instagram/@actualisite

VIVA.co.id - Bagi Anda yang masih suka iseng atau asyik mengakses situs porno, sudah seharusnya menghentikan kebiasaan tersebut. Sebab, peringatan atas munculnya malware makin keras disampaikan perusahaan keamanan. Terbaru, perusahaan keamanan Malwarebyte menemukan penyebaran malware yang masif.

Malwarebyte mendeteksi adanya peningkatan infeksi malware 1.500 persen yang berasal dari situs porno gratis. Melansir IBTimes, Jumat, 30 Januari 2015, disebutkan virus menyebar menggunakan metode masif melalui modus iklan malware.

Perbankan di Indonesia Harus Waspada Teror Coyote

Virus yang ditemukan bernama Bedep itu menyebar dengan memanfaatkan kampanye iklan penipuan untuk memancing korban untuk mengunduh serangkaian malware.

Bahkan dalam banyak kasus, iklan malware  itu dipasok oleh agen periklanan. Perusahaan keamanan menyebutkan infeksi virus awalnya muncul dari agen iklan Traffichaus dan diluncurkan melalui iFrame.

Anehnya semula malware ini lolos dari pemindaian 57 produk anti virus. Belakangan dua dari 57 anti virus itu mampu mendeteksi malware Bedep yang telah diunduh.

Malware yang bermarkas di situs porno memang bukan masalah baru. Industri porno sudah direpotkan atas modus ini. Pada 2013 lalu, peneliti Conrad Longmore mengklaim pengunjung dua situs porno populer memiliki risiko terinfeksi malware. Risikonya tak main-main, peneliti saat itu memperkirakan potensi terinfeksi adalah 53 persen dan 42 persen.

Saat itu, salah satu situs porno pun langsung menghentikan bekerjasama dengan agen iklan menyusul problem malware tersebut.

"Sekarang mitra terpercaya kami memeriksa pengiklan baru dengan sangat ketat, sehingga hampir mustahil menempatkan malware pada situs kami. Problemnya adalah pengiklan kadang handal meretas," tulis salah satu situs porno populer.

Sikat Gigi Tidak Luput dari Serangan Siber
Ilustrasi kejahatan digital

Kenali dan Waspadai Kejahatan Digital yang Sering Terjadi

Dalam era digital yang semakin maju, kejahatan juga semakin berkembang, termasuk di dunia maya. Kejahatan digital dapat merugikan individu, perusahaan, dan bahkan negara.

img_title
VIVA.co.id
4 April 2024