2040, Setiap Manusia Terhubung ke 50 Mesin

Teko dan pembuata kopi yang terhubung internet
Sumber :
  • REUTERS/Steve Marcus
VIVA.co.id
Indosat Sukses Uji Coba M2M Antar Negara dengan eSIM
- Di era modern seperti saat ini, hampir setiap unsur mulai dari manusia maupun berbagai benda sudah tersentuh oleh adanya teknologi. Namun, ada dua hal yang belum disentuh oleh teknologi, yaitu anak-anak dan mesin, ungkap seorang pelaku industri telekomunikasi.

Indonesia Negara Potensial untuk Bisnis 'Internet of Things'

"Kalau nggak mesin, ya anak-anak. Itu segmen yang belum tersentuh," kata Hendra Sumiarsa, Division Head M2M Indosat, kepada
Indosat Gelar M2M Komputasi Awan Pertama di Indonesia
VIVA.co.id di Jakarta, Senin, 26 Januari 2015.

Hendra menjelaskan, anak-anak yang dimaksud yaitu berusia di bawah 9 tahun, yang belum saatnya menggunakan gadget, kecuali gadget yang diberikan oleh orangtuanya.


"Di keluarga, aset yang penting itu anak-anak-anak. Jadi, sebagai orangtua tentu kita tidak bisa memberikan sembarang benda yang dapat merusak dirinya," ujar Hendra.


Kemudian, mesin. Disampaikan Hendra, produsen saat ini sedang berlomba-lomba untuk menyematkan teknologi pada mesin ciptaannya, seperti kendaraan yang dipasang GPS Tracking yang diperuntukkan perusahaan untuk memantau pengiriman barang atau sebagainya. Semua mesin yang koneksi tersebut termasuk ke dalam sektor
Machine to Machine (M2M)
.


"Potensi mesin dikoneksi untuk M2M itu besar sekali. Nanti, kulkas, AC, dan lainnya akan terhubung. Bahkan, menurut riset di luar negeri, pada 2040 nanti, setiap manusia akan terhubung dengan 50 mesin," jelas dia.


Menurut Hendra, M2M akan membuat proses kerja menjadi efisien, yang pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya dan bahkan dapat menciptakan beragam layanan baru bagi pelanggan.


"Teknologi M2M akan mendorong pertumbuhan bisnis di tahun-tahun mendatang pada sektor-sektor seperti perbankan, transportasi, energi, maupun layanan masyarakat melalui smart city," kata dia.


Untuk itu, Indosat berkomitmen memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ini dengan produk dan layanan serta strategi dan fokus yang jelas. Solusi M2M Indosat ditargetkan untuk melayani segmen bisnis, pemerintahan, serta masyarakat konsumen.


"Produk M2M dalam lingkup smart city diantaranya adalah E-Tax, Smart Street Lighting, Surveillance dan lain lain.  Disamping itu Indosat juga akan mendukung program pemerintah lainnya yang memerlukan penggunaan solusi M2M dalam bidang energy kelistrikan, penghematan energy, migas dan layanan masyarakat," ujar dia.


Didik Pelanggan


Indosat mengakui bahwa masih banyak konsumennya yang belum mengetahui perbedaan dengan kartu SIM khusus M2M dengan kartu SIM biasa. Sering kali, ia menemukan pelanggan menggunakan kartu SIM biasa untuk penggunaan M2M.


"Penggunaan kartu SIM biasa untuk M2M itu angkanya cukup besar sekitar 30 persen dari pelanggan M2M kita," ujar dia.


Hendra menjelaskan pelangganya tersebut belum perbedaan kartu SIM biasa dengan kartu SIM khusus, meski keduanya memiliki ukuran dan bentu yang sama persis.


"Kalau kartu SIM biasa itu modelnya nggak tebal seperti kartu SIM khusus M2M yang tebal, sehingga kartu biasa itu pada melenting, karena tidak kuat disimpan di mesin yang sering kepanasan dan kehujanan. Kalau disimpan di handphone, nggak masalah tapi kan ini disimpan di mesin," tutur dia.


Untuk itu, disampaikan Hendra, Indosat terus berupaya mengedukasi pelanggannya dan menggenjot pertumbuahan pelanggan M2M.


Layanan M2M yang diberikan kepada pelanggan terdiri dari 3 komponen yakni Koneksi jaringan komunikasi, Hardware (modem, sensor, dan kamera) serta software atau aplikasi yang dibuat berdasarkan kebutuhan perusahaan. (ren)



Baca juga:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya