Duka Pengguna Twitter untuk Polisi Muslim di Paris

Penembakan brutal di kantor surat kabar Charlie Hebdo
Sumber :
  • REUTERS/Handout via Reuters TV

VIVAnews - Penyerang kantor media Charlie Hebdo, di Paris tak hanya brutal memberontong kantor majalah itu dengan tembakan. 

Usai puas memberondong kantor, pelaku penyerangan secara brutal juga menembak polisi muslim, Ahmed Merabet, yang tengah berada di sekitar kantor majalah tersebut. Ahmed pun akhirnya tersungkur dan meninggal setelah ditembak penyerang.

Meninggalnya Ahmed kemudian menjadi perbicangan hangat di Twitter. Pengguna Twitter seluruh dunia turut berbelasungkawa dengan gugurnya Ahmed dengan menyertakan tanda pagar #JeSuisAhmed yang berarti 'saya Ahmed'. Pengguna menyerang kebrutalan tersebut.

Keamanan Prancis Klaim 20.000 Situs Dibobol Hacker

Sejak insiden itu, pada trending topic Twitter di global muncul tagar yang menunjukkan keprihatinan peristiwa itu, diantaranya #Charliehebdo, #JeSuisCharlie dan #JeSuisAhmed.

Salah satu cuitan yang mendapatkan perhatian adalah cuitan @Aboujahjah. Pengguna ini menuliskan bagaimana Ahmed tetap menghormati kebebasan berekspresi, meski pun ia menyadari majalah Charlie Hebdo telah menghina keyakinannya sebagai seorang muslim.

Tragedi Charlie, Lebih dari Seribu Situs Prancis Diretas

"Saya bukan Charlie, saya Ahmed, polisi yang tewas. Charlie menghina keimanan dan budaya saya dan saya mati mempertahankan hak," tulis Pengguna dnegan nama Dyah Abou Jahjah.  Cuitan ini mendapatkan retweet hingga 16 ribu dan difavoritkan 11 ribu pengguna.

Salinan Majalah Charlie Hebdo Dihargai Rp1,4 Miliar
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya