Patrick, Juara Olimpiade Sains yang Ingin Jadi Ilmuwan

Patrick Bryan Nugraha
Sumber :
  • Dok. Pribadi
VIVAnews
Wamenkeu: Konflik Israel Vs Iran Kita Perhatikan Sangat Serius 
- Anak bangsa banyak yang berpotensi membanggakan Indonesia. Salah satunya adalah siswa berusia 14 tahun, Patrick Bryan Nugraha.

Liburan di Dubai, Shandy Aulia Terdampak Badai Ekstrem

Siswa SMP IPEKA ini meraih medali perak pada International Junior Science Olympiad (IJSO) yang berlangsung awal Desember lalu. Dia menjadi salah satu dari 12 siswa yang dikirim ke Mendoza, Argentina dan menjadi satu-satunya wakil dari Jakarta.
Teuku Rifnu Wikana Ungkap Keponakan yang Jadi Korban Tabrak Lari adalah Anak Berprestasi


Olimpiade Sains yang berlangsung hampir dua minggu itu menobatkan Patrick sebagai salah satu yang terbaik di antara 185 peserta dari 32 negara.


"Kami memang selalu melihat dan memantau setiap talenta siswa. Kami melihat Patrick memiliki minat yang besar terhadap fisika dan sains. Oleh karena itu sejak duduk di kelas 7, kami telah mengikutsertakan Patrick dalam kompetisi Matematika, IPA, dan Bahasa Inggris. Hal ini untuk semakin mengasah kemampuan dan bakat yang dimiliki," ujar Joshie Katherine, Kepala SMP IICS, IPEKA, dalam keterangannya, Selasa 23 Desember 2014.


Sebelum dikirim ke IJSO, Patrick telah memenangkan medali emas untuk bidang Fisika pada kompetisi Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2014 di Padang pada Mei lalu. Dia bersama 12 peserta terpilih lainnya harus mengikuti kembali pembinaan selama 2 bulan dengan bimbingan dari para dosen beberapa universitas terkemuka di Indonesia.


"Dengan pembinaan dan persiapan selama 3 bulan dari dosen-dosen yang berpengalaman, saya mendapatkan materi yang seharusnya diajarkan pada saat kuliah dan itu tentu tidak mudah. Namun, akhirnya saya dapat melewati kesulitan itu. Apalagi, saya tidak begitu menguasai Biologi dan Kimia," ujar Patrick.


Patrick yang lahir di Jakarta, 10 Februari 2000 ini dari dulu tertarik dengan kejadian-kejadian di lingkungan. Beberapa di antaranya seperti kenapa langit berwarna biru, kenapa Bumi berputar, dan satu-satunya yang dapat menjelaskannya adalah sains.


Awalnya, dia hanya tertarik membaca artikel sains dan berbagai ilmuwan hebat di masa lalu yang penemuannya berjasa bagi kehidupan sekarang. 

 

"Sejak itu saya terinspirasi untuk mempelajari sains dan semoga saya bisa seperti ilmuwan yang saya baca ceritanya selama ini. Harapan terdekat saya ingin dapat mengikuti berbagai kompetisi nasional maupun internasional agar dapat mengharumkan nama sekolah dan Indonesia,” tambah Patrick.

 

International Junior Science Olympiad (IJSO) merupakan olimpiade tahunan yang biasanya diadakan tiap awal Desember dengan memperlombakan bidang sains seperti Fisika, Kimia, dan Biologi untuk siswa-siswi berusia sekitar 16 tahun atau lebih muda. Kompetisi IJSO ini melibatkan juri-juri yang berasal dari institusi pendidikan di Argentina yang disebut RECREO.


Penyelenggaraan IJSO 2014 adalah yang kesebelas kalinya. Sebelumnya diadakan di Pune, India pada 2013. Para peserta yang dapat mengikuti kompetisi IJSO merupakan para pemenang ajang OSN yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya