- REUTERS/Pilar Olivares
VIVAnews - Sekelompok peneliti mengklaim telah menemukan jutaan mayat dalam sebuah makam di Mesir. Mayat-mayat tersebut telah diawetkan sehingga masih terlihat memiliki bentuk.
Peneliti itu dipimpin oleh Kerry Muhlestein, seorang profesor di Brigha Young University. Jutaan mumi itu terkubur di pemakaman kuno Fag el-Gamous di Mesir. Ini merupakan pemakaman dengan jumlah mumi terbanyak di dunia.
Dilansir melalui Examiner, Senin 22 Desember 2014, semua mumi itu masiih memiliki organ yang utuh. Ini terlihat dalam analisa yang dilakukan peneliti terhadap tubuh mumi.
Hal ini sangat bertolak belakang dengan pola pengawetan yang selama ini dilakukan masyarakat kuno. Padahal, dalam kuburan tersebut juga terdapat beberapa barang atau harta benda yang menyertai. Ini merupakan pola yang dilakukan oleh para orang kaya Mesir di jaman dahulu.
Setelah melakukan penelitian, Muhlestein sangat yakin jika para mumi ini merupakan orang biasa di jamannya.
Sayangnya, Muhlestein dan timnya tidak melakukan ekskavasi secara menyeluruh terhadap makam tersebut. Meski begitu, mereka yakin jika mumi ini berjumlah sekitar 1 juta. Jumlah ini diprediksi berdasarkan tingkat kepadatan dari area yang mereka temukan.
"Dalam kotak berukuran 5 kali 5 meter, dan hanya sedalam 2 meter, biasanya kita akan menemukan sekitar 40 makam. Pemakaman ini cukup besar dan sepertinya ada jutaan mumi di dalamnya. Meski begitu, kami tidak terlalu yakin sebelum melakukan eksplorasi lebih dalam," ujar Muhlestein.
Live Science menyebutkan jika mustahil ada jutaan mumi di pemakaman kuno tersebut. Pasalnya, di waktu lampau, hanya ada satu perkampungan yang berdiri dekat area pemakaman. Kampung ini tidak memiliki banyak warga dan terlalu kecil untuk bisa memenuhi pemakaman besar seperti itu. (one)
BACA JUGA:
Nasib Jokowi di PDIP, Kaesang Pangarep Tidak Ingin Ikut Campur: Itu Urusan Partai Lain
Kaesang Pangarep, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia, tidak ingin ikut campur terkait posisi Presiden Jokowi di PDIP. Termasuk nasib kakaknya, Gibran Rakabuming Raka
