- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Setelah operator telekomunikasi mulai mengkomersialkan jaringannya, diperlukan handset untuk mendukung jaringan generasi keempat itu. Dipercaya, vendor lokal mampu menyediakan handset 4G terjangkau.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyadari bahwa handset 4G yang tersebar di Indonesia masih minim dan dipenuhi oleh smartphone global dengan harga yang menjulang tinggi.
Untuk memasyarakatkan teknologi 4G, Rudiantara sedang berupaya mendorong vendor lokal untuk memanfaatkan jaringan 4G tersebut.
"Handset (vendor lokal) yang diproduksi di Indonesia kita biarkan apa adanya dan mengenakan peraturan terhadap impor, atau biarkan handphone yang impor dan kita beri insentif ke produsel lokal. Itu dua opsi," ujar Rudiantara kepada VIVAnews usai peluncuran layanan jaringan 4G XL Axiata di Jakarta, Jumat, 19 Desember 2014.
Kemudian, ia akan berbicara dengan Menteri Perdagangan dan Menteri Perindustrian untuk membahas dukungan terhadap vendor lokal agar mau memproduksi handset 4G, sehingga dapat bersaing dengan vendor global.
"Insentif juga belum tahu karena bicara dengan mereka (Menteri Perdagangan dan Menteri Perindustrian) dulu. Insya Allah Selasa ini," ujar dia.
Mantan eksekutif di berbagai operator ini menyebutkan bahwa baru ada satu vendor yang menyatakan kesiapannya untuk memproduksi handset 4G.
"Saat ini baru Polytron yang sudah bicara dengan saya. Saya nggak tahu kalau yang lain," katanya.
Rudiantara menambahkan, untuk memperluas handset yang mendukung jaringan internet supercepat itu perlu ada dukungan juga dari operator telekomunikasi.
"Operator tidak hanya jaringan saja tapi ikut menyiapkan ekosistemmnya, handsetnya, seperti bundling," ucap Rudiantara.
Ernando Ari yang Begitu Percaya Diri
Ernando Ari Sutaryadi menjadi bintang lapangan saat Indonesia U-23 menghempaskan Korea Selatan U-23 dalam perempat final Piala Asia U-23 2024. Dia menepis tendangan lawan
