Jenazah Mahal, Microsoft Rilis Aplikasi MED+ untuk Ilmu Kedokteran

Microsoft bersama ILUNI FKUI meluncurkan aplikas MED+
Sumber :
  • VIVAnews/Zahrul Darmawan

VIVAnews - Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (ILUNI FKUI), Microsoft Indonesia serta VI System (PT Vertikal Integrasi Internasional) meluncurkan MED+, aplikasi pendidikan kesehatan berbasis teknologi, Kamis 18 Desember 2014.

Pemuda Kena Tipu hingga Puluhan Juta saat Hendak Beli Mobil untuk Ayahnya

Aplikasi ini tersedia khusus di tablet berbasis Windows 8.1 Acer Aspire Switch 10, serta dapat diunduh di Windows Store.

Dengan aplikasi pendidikan kesehatan ini, memungkinkan para mahasiswa kedokteran Indonesia untuk mempelajari anatomi, fisiologi, dan patologi tubuh manusia secara tiga dimensi.

DPRD Jambi Gelar Rapat Paripurna Penyampaian LKPJ Gubernur Jambi 2023

Saat ini, MED+ yang tersedia di Acer Aspire Switch 10 telah telah dilengkapi dengan Office 365, yang meliputi Microsoft Online (Word, Excel, Power Point, OneNote, Calender, Outlook). Sebagai langkah selanjutnya, MED+ yang diunduh di Windows Store juga akan langsung hadir lengkap dengan Office 365.

"Sehingga memungkinkan pelajar kedokteran, merasakan manfaat fitur-fitur produktif yang tersedia untuk pembelajaran sehari-hari. Itu berarti, adik-adik mahasiswa kedokteran tidak perlu repot lagi membawa buku tebal yang jumlahnya banyak saat kuliah," kata Education Lead, Microsoft Indonesia Benny Kusuma dalam sambutannya saat peluncuran MED+ di Balai Sidang UI Depok, Jawa Barat.

Declan Rice: Rodri Salah Satu Pemain Terbaik di Dunia

Diungkapkan Benny, aplikasi MED+ terdiri atas enam modul pembelajaran sesuai standar ilmu kedokteran.

"Yaitu sistem kardiovaskuler (jantung), sistem pencernaan, sistem pernafasan, sistem reproduksi, sistem urinal, serta sistem saraf," kata Benny.

Ia melanjutkan aplikasi ini merupakan wujud kerjasama Microsof dengan ILUNI FKUI dan VI system sebagai komitmen terhadap sektor publik untuk ikut memajukan pendidikan dan kesehatan Indonesia, meningkatkan kualitas kehidupan dengan tekhnologi sesuai visi pemerintah Indonesia.

Sementara itu, Rektor UI, Muhammad Anis menuturkan, peluncuran aplikasi MED+ ini menandakan sebuah revolusi baru dunia pendidikan kesehatan dan kedokteran Indonesia.

"Dengan kehadiran aplikasi MED+ ini diharapkan para mahasiswa kedokteran dan ilmu rumpun kesehatan Indonesia dapat semakin mudah mempelajari dan mendalami ilmu kesehatan, sehingga kedepannya menghasilkan para dokter, perawat, dan praktisi kesehatan Indonesia yang siap menghadapi tantangan dunia kesehatan yang semakin besar," ujarnya.

Ditempat yang sama, Ketua ILUNI FKUI, dr Doddy Partomihardjo menambahkan, FKUI sangat mendukung peluncuran MED+, yang merupakan aplikasi pendidikan kesehatan berbasis tekhnologi informasi pertama di Indonesia.

Konten modul aplikasi MED+ menggunakan bahasa Indonesia dan telah disesuaikan dengan Sobotta dan Gray's Anatomy, dua buku utama sebagai referensi standar global ilmu kedokteran.

"Sebagai pioner dalam dunia pendidikan kedokteran dan kesehatan di Indonesia, kami melihat bahwa sistem belajar dan kurikulum kedokteran saat ini telah berubah. Saat ini mahasiswa kedokteran lebih sering terlibat dalam diskusi kelompok yang interaktif dalam kelas, dan mereka membutuhkan teknologi yang dapat diandalkan sebagai alat pembelajaran yang memungkinkan mereka belajar secara visual," kata dia.

Mahalnya Jenazah

CEO VI System, Andrey R Hidayat menambahkan, ide untuk mengembangkan aplikasi ini bermula dari mahalnya jenazah (kadaver) untuk mempelajari anatomi tubuh manusia.

"Hal ini membatasi kesempatan mahasiswa untuk mempelajari organ manusia secara menyeluruh. Oleh karena itu kami berpikir untuk menciptakan aplikasi yang berfungsi juga untuk mempelajari tubuh namun secara praktis, yaitu dengan pemanfaatan teknologi," kata Andrey.

"Aplikasi ini sejalan dengan komitmen Acer Indonesia dalam menyebarluaskan pemanfaatan teknologi informasi yang positif di dunia pendidikan Indonesia, sehingga akan membantu mereka menjadi generasi yang siap bersaing di era pasar bebas nanti," timpal General Manager Commercial Division Acer Indonesia, Eko Widianto.

Baca juga:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya