Kenapa Menkominfo Ngebet Ingin Ketemu Peretas?

Menkominfo Rudiantara Kunjungi VIVA.co.id
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews -
KPU Sebut Gugatan Ganjar-Mahfud yang Singgung Jokowi Salah Sasaran
Pemerintah Indonesia melalui koordinator Kemenpolhukam tengah menggogok matang pembentukan Badan Cyber Nasional (BCN). Badan ini dihadirkan untuk memperkuat keamanan nasonal Indonesia dari ancaman siber dari luar maupun dalam.

Sopir Truk Penyebab Kecelakaan di GT Halim Ternyata Masih Anak-anak, Bos Akan Diperiksa

Badan ini diusulkan komunitas TIK memiliki posisi yang kuat dengan langsung berada di bawah Presiden. Harapannya badan ini bisa berkoordinasi dengan beberapa kementerian terkait, misalnya Kemkominfo dan Kempolhukam.
Zulhas Enggan Revisi Aturan Barang Bawaan dari Luar Negeri: Bayar Pajak Dong!


Menanggapai hal ini, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, mendukung pembentukan badan tersebut. Pria yang akrab disapa RA itu membeberkan begitu mendengar bakal ada BCN, ia langsung terbersit mengumpulkan para peretas (hacker).


"Saya mau ketemu teman-teman hacker. Dari pada mereka
nggak
jelas ke mana (aktualisasinya), maka saya rangkul untuk melakukan pertahanan," kata RA saat kunjungannya ke kantor
VIVA.co.id,
Selasa, 16 Desember 2014.


Pria kelahiran Bogor itu berpandangan peretas yang murni
(real hacker)
tidak beraksi layaknya penjahat siber. Kelompok ini justru masuk ke dalam sistem bukan untuk motif ekonomi, melainkan memberitahu adanya celah keamanan atau
bug.

"Itu tak merusak, karena mereka itu bagian dari aktualisasi diri. Mereka nge-
hack
kamu, itu pesannya
soft,
itu bagus menurut saya," tambah dia.


Untuk itu ia sudah menjadwalkan bakal bertemu dengan para hacker pada pekan depan.


"Saya bakal ajak mereka makan siang, mau ngobrol," kata RA.


Ia melanjutkan Kominfo terbuka dengan kemauan dan memfasilitas hacker. RA yakin para hacker tak begitu bernafsu dengan motif ekonomi, maka ia pun terbuka jika memang hacker meminta insentif.


"Insentif apa yang diperlukan, saya rasa motivasi mereka bukan uang atau insentif, paling nggak mungkin (ingin) pengakuan," ujarnya.


Untuk selengkapnya bisa dibaca dalam


Baca juga:

 


 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya