Bos Facebook Yakin Bisa Untung dari Proyek Internet Kaum Miskin

CEO Facebook Mark Zuckerberg
Sumber :
  • REUTERS/Robert Galbraith/Files

VIVAnews - CEO Facebook, Mark Zuckerberg belakangan gencar mengkampayekan perluasan akses internet di daerah miskin akses. Bos Facebook itu ingin koneksi internet bisa makin menjangkau ke dua pertiga dari penduduk dunia.

Guna mewujudkan hal itu, Facebook sudah menginisiasi gerakan Internet.org dengan melibatkan perusahaan teknologi dunia.

Namun tak semua melihat gerakan tersebut cukup penting, terutama apakah bisa bernilai bisnis bagi perusahaan. Pendiri Microsoft, Bill Gates salah satu yang menganggap Internet.org belum menjadi hal yang prioritas. Ia lebih memilih proyek mencari vaksin malaria dibanding proyek perluasan konektivitas itu.

Tapi Zuckerberg pantang surut. Dalam wawancara dengan majalah Time, dilansir Business Insider, Jumat 5 Desember 2014, ia menegaskan gerakan Internet.org memang bukan bertujuan bisnis. Gerakan ini tak akan menghasilkan uang dalam jangka dekat.

Mendagri Tito Karnavian: RUU DKJ Wujud Upayakan Jakarta Jadi Kota Kelas Dunia

Tapi Zuckerberg yakin, jika sudah matang, Internet.org bakal mendatangkan dampak ekonomi pada Facebook.

Zuckerberg menunjuk pada kisah perusahaan minuman ringan, Cola-Cola. Ia mengatakan sebelum menjadi perusahaan yang mendunia, Cola-Cola telah lebih dahulu berinvestasi di berbagai negara. Dan berkat investasi itu, Cola-cola lambat laun bisa meraup keuntungan.

"Saya pikir itu akhirnya mengarahkan ke keuntungan mereka selama beberapa dekade yang akan datang. Saya pikir hal seperti itu mungkin akan benar di sini," jelas dia.

Zuckerberg pun yakin dengan memberikan layanan yang menyenangkan semua orang, hal itu akan berbalik positif bagi perusahaan.

"Itu akan kembali ke Anda dengan mendapatkan keuntungan dari waktu ke waktu," tambahnya.

Seperti diketahui untuk menggelar Internet.org. Facebook menggandeng perusahaan seperti Ericsson, Qualcomm dan Samsung.

Gerakan koneksi ini ingin memnawa konektivitas internet di daerah terpencil yang miski internet, melalui skema drome dan satelit. Internet.org juga menyediakan aplikasi gratis untuk negara berkembang seperti Zambia, Tanzania dan Paraguay. 

Coca-cola tercatat pertama kali memperluas area bisnisnya ke Kuba dan Panama pada 1906 silam. Selanjutnya merambah pasar Asia enam tahun kemudian.

Pada 2012 lalu, Cola-cola makin mendunia dan siap menggelontorkan investasi lima tahun dengan nilai US$30 miliar di seluruh dunia. Investasi ini dalam rangka untuk meraih penjualan ganda di tahun 2020.

Baca juga:

Modest Fashion Hype

Hari Raya Makin Dekat, di Sini Tempatnya Cari Inspirasi Baju Lebaran

Mendekati Lebaran, tidak sedikit pusat perbelanjaan yang mengadakan diskon besar-besaran terutama untuk kebutuhan pakaian Lebaran.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024